Pengembang PT Sindeli Propertindo Abadi meluncurkan proyek perdananya yaitu "JKT Living Star". Proyek ini merupakan blok hunian di wilayah dengan luas total 48.000 meter persegi yang di dalamnya bakal dibangun enam menara apartemen yang dilengkapi dengan distrik komersial.
Direktur PT Sindeli Propertindo Abadi Huang De Xin dalam siaran pers, Senin (9/1/2017), menjelaskan bahwa "JKT Living Star" akan dibangun dengan konsep pengembangan perumahan ramah lingkungan yang mengedepankan keharmonisan antara manusia dan alam.
"Selain ramah lingkungan, proyek ini juga meningkatkan kualitas kehidupan para penghuni dengan menerapkan 5 upgrade, yaitu upgrade bangunan, lanskap, zona komersial, sarana kehidupan, dan servis, sehingga penghuni bisa menikmati kualitas hidup urban modern yang berkelas," kata Huang De Xin.
Menurut dia, proyek dengan investasi lebih dari 150 juta dolar AS itu terletak secara strategis di antara kawasan Cibubur, Ciracas dan Depok.
"JKT Living Star" lanjutnya, diharapkan menjadi blok hunian ramah lingkungan dan akan menjadi zona gaya hidup urban yang baru di Jakarta Timur.
Proyek perumahan itu, ujar dia merupakan hunian berskala menengah dengan harga mulai dari Rp 260 juta (termasuk PPn/Pajak Pertambahan Nilai).
Sebelumnya, konsultan properti Colliers International menyatakan pihak pengembang apartemen di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya saat ini cenderung menahan peningkatan harga karena pertumbuhannya relatif stagnan.
"Memang sekarang kondisinya di Jakarta, developer cenderung menahan harga," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto dalam paparan properti di Jakarta, Kamis (5/1).
Ferry memaparkan, tingkat kenaikan harga apartemen pada tahun 2015-2016 hanya 3,8 persen, atau lebih rendah dibandingkan tingkat pertumbuhan pada 2014-2015 (10 persen), dan tingkat pertumbuhan 2013-2014 (17 persen).
Dia juga mengingatkan, pada awal tahun 2016 diprediksi bakal ada 30 proyek aparteman yang akan diluncurkan pada 2016, tetapi ternyata realisasinya yang selesai hanya 15 proyek apartemen atau separuhnya.
"Jadi ada beberapa delay (ditunda) yang mau masuk 2016, kemungkinan akan realisasi 2017 atau lebih lama lagi," kata Ferry Salanto.
Dia berpendapat, meski telah digembar-gemborkan bahwa dana amnesti pajak akan masuk ke sektor properti, tetapi pada saat ini masih belum terjadi dan diperkirakan dampaknya baru bisa benar-benar dirasakan dalam jangka waktu 1-2 tahun ke depan. (Antara)
Berita Terkait
-
Sinar Mas Land Bertransformasi Jadi Integrated Smart Digital City
-
Ya Allah, Pajar Sidik 40 Jam Terjebak Runtuhan Apartemen Bekasi
-
Selidiki Runtuhnya Tangga Apartemen Lagoon Butuh Tiga Pekan
-
Pekerja Apartemen Lagoon Bekasi Terjebak Runtuhan Tangga Darurat
-
Hadapi 2017, Asiana Group Siapkan 2 Proyek Apartemen High End
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025