Suara.com - Kantor Imigrasi kelas-III Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), sejauh ini belum menemukan adanya tenaga kerja asing (TKA) ilegal yang bekerja pada beberapa perusahaan di daerah wilayah hukumnya.
Kepala Kantor Imgrasi Kelas III Baubau, Edisong, Minggu (15/1/2017) mengatakan, meski adanya informasi serbuan TKA ilegal asal Tiongkok ke Indonesia, namun sejauh ini belum menemukan adanya TKA yang ilegal dan semua memiliki izin resmi.
Ia mengatakan, kepastian TKA resmi bekerja di beberapa wilayah hukumnya setelah pihaknya melakukan operasi gabungan beberapa waktu lalu bersama TNI, Polri dan instansi teknis lainnya untuk pengecekkan dan pengawasan terhadap TKA ilegal.
"Di Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, lokasi perusahaan tambang nikel, kami tidak menemukan adanya TKA ilegal di lokasi tersebut, sebagaimana laporan yang disampaikan masyarakat setempat," ujar Edisong.
Ia mengatakan, dari 74 TKA asal Tingkok yang bekerja di perusahaan tambang nikel di Kabaena Barat, mereka semua memiliki izin tinggal, dengan mengantongi kartu izin tinggal terbatas (Kitas).
Lebih lanjut Edisong mengatakan, 74 TKA asal Tiongkok tersebut, sudah berada di Kabaena Barat sejak tahun 2016 lalu dan bekerja di PT Sinar Saga Utama (SSU), sebuah perusahaan tambang nikel.
Berdasarkan informasi yang diperoleh pihak Imigrasi Kelas III Baubau, para TKA tersebut bekerja di PT Sinar Saga Utama sebagai tenaga ahli, untuk pembangunan delapan instalasi pengelolahan pabrik nikel atau smelter di Kabaena Barat, Kabupaten Bombana. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga