Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batu Bara menganggap serius kisruh proyek PLTGU Jawa 1. Hal tersebut karena menyangkut citra bisnis Indonesia khusus bidang energi di mata investor dunia.
“Kalau memang tender itu dilakukan sesuai aturan yang ada, lalu tiba-tiba harus dibatalkan tanpa alasan yang kuat, itu bakal saya kira akan bisa menimbulkan banyak akibat,” kata Marwan yang dihubungi, Senin (16/1/2017) malam.
Seperti diketahui, proyek PLTGU Jawa 1 dengan nilai Rp26 triliun merupakan bagian dari proyek 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah Jokowi. Proyek tersebut kemudian dimenangkan konsorsium Pertamina-Marubeni-Sojitz. Seharusnya sudah disepakati perjanjian jual beli listrik pada pertengahan Desember tahun lalu.
Nyatanya itu tak terjadi karena belakangan diketahui pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak menyertakan perjanjian kecukupan pasokan gas atau LNG selama 25 tahun atau umur proyek tersebut. Itu dinilai sebagai kesalahan fundamental karena LNG merupakan energi bersih dibanding minyak dan batubara yang menjadi syarat investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.
Menurut Marwan, jika proyek yang sudah ada pemenang tendernya kemudian dibatalkan, maka para peserta tender atau khususnya pemenang tender bisa melakukan gugatan hukum. Selain itu, pasti akan menganggu kredibilitas PLN dan pemerintah pada umumnya.
“Yang dikhawatirkan hal itu bisa memunculkan dugaan bahwa ada kepentingan lain di belakang kisruh proyek (PLTGU Jawa 1) tersebut,” kata Marwan.
Mantan Anggota DPD RI 2004-2009 mengatakan bahwa bisa saja PLN melakukan pembatalan proyek sebesar apa pun nilainya. Namun harus ada alasan teknis dan kontekstual. “Bila tidak ada akan menurunkan kepercayaan investor luar pada PLN dan pemerintah,” ucapnya.
Marwan berpendapat bahwa proyek PLTGU Jawa I harus diselamatkan karena itu bagian dari proyek ideal 35.000 MW pemerintahan Jokowi. Untuk itu Kementrian BUMN, terutama ESDM harus turun tangan, mengevaluasi kisruh proyek tersebut. Bila perlu dibawa ke DPR bahkan ranah hukum.
Baca Juga: Kompetensi Konsultan PLN Diragukan Bila Tender PLTU Jawa 1 Gagal
Marwan berharap PLN mau mempertanggungjawabkan proyek PLTGU Jawa 1 ini. Jangan sampai menjadi preseden buruk untuk tender-tender proyek energi selanjutnya.
“Yang jelas dalam masalah ini jangan "main kayu" dalam artian seolah ada keputusan sepihak yang pada akhirnya tidak memberikan keuntungan pada negara,”papar Marwan.
Kabar terakhir, proyek PLTGU Jawa 1 tidak lagi bankable karena tak adanya jaminan pasokan LNG dari PLN. Kasus mengundurkan diri bank dari Perancis karena proyek energy masih “dipaksakan” menggunakan energy batubara adalah salah satu contohnya. Dibanding Batubara dan BBM, gas atau LNG, adalah bahan bakar proyek energi yang menjadi syarat bank-bank di Perancis dan di dunia untuk mengucurkan danannya.
Karena tidak bankable, kabarnya PLN cenderung memilih membatalkan proyek tersebut dibanding menjamin pasokan LNG sehingga proyek tersebut bisa berjalan dan memperoleh investasi. Mestinya sejak awal PLN peduli dengan isu-isu komersial seperti itu.
Berita Terkait
-
Land Based Terminal LNG Banten akan Percepat Infrastruktur Gas
-
PGN Alirkan Gas Bumi ke 4.000 Rumah Tangga di Batam
-
PLN Dikritik Masih Pakai Pola Pikir Batubara dan Minyak
-
Pertamina Terancam Rugi Rp29 Triliun Jika Harga BBM Subsidi Tetap
-
Kompetensi Konsultan PLN Diragukan Bila Tender PLTU Jawa 1 Gagal
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera