Sektor konstruksi memiliki konstribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 10,5 persen dari PDB Nasional pada tahun lalu dan memiliki multiplier effect terhadap sektor lain. Tak hanya itu, pasar konstruksi Indonesia merupakan pasar konstruksi terbesar Asia Tenggara dan nomor 4 terbesar di Asia, setelah China, Jepang dan India.
Dengan potensi yang demikian besar ternyata sektor konstruksi di Indonesia menghadapi kendala, salah satunya ketersediaan tenaga kerja konstruksi yang berkualitas yang bisa berakibat pada rendahnya daya saing konstruksi.
“Sertikasi tenaga kerja konstruksi adalah kunci jawaban untuk meningkatkan daya saing sektor konstruksi. Untuk itulah saya mengajak rekan-rekan Unit Organisasi di Kementerian PUPR terutama PPK dan Satker agar turut serta mengawasi agar dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi menggunakan tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat”, demikian disampaikan Dirjen Bina Konstruksi Yusid Toyib dalam keterangan resmi, Kamis (19/1/2017).
Menurutnya sertifikasi kompetensi bagi tenaga kerja konstruksi adalah penting. Alasannya adalah pertama, bersertifikat bagian dari kewajiban atau mandat Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri PUPR maupun dalam Kontrak Kerja. Terlebih dengan disetujuinya Undang-Undang Jasa Konstruksi yang baru pada tanggal 15 Desember 2016 oleh DPR RI dimana salah satunya memuat kewajiban menggunakan tenaga kerja bersertifikat yang harus tertuang dalam kontrak kerja dan sanksi bagi Pengguna/Penyedia Jasa yang tidak mempekerjakan tenaga kerja konstruksi bersertifikat.
Kedua, dengan bersertifikat, maka akan memberikan manfaat bagi banyak pihak. Diantaranya sertifikat sebagai Quality Assurance bagi Pengguna dan Penyedia Jasa. Sertifikat juga sebagai bukti kompetensi dan perlindungan profesi serta jaminan keamanan dan lingkungan bagi masyarakat dan Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja konstruksi sendiri.
“Namun kembali saya ingatkan bahwa tujuan bersertifikat jangan sampai didefinisikan sebagai sumber ekonomi bagi lembaga sertifikasi atau sekedar untuk pemenuhan syarat lelang”, tegas Dirjen Bina Konstruksi.
Ditambahkannya, kunci keberhasilan pembinaan konstruksi bukan hanya milik Ditjen Bina Konstruksi, melainkan tergantung para stakeholder yang memiliki peran masing-masing. Demikian hal nya target tenaga kerja bersertifikat yang dapat tercapai melalui kerjasama Ditjen Bina Konstruksi dengan unit organisasi lain, asosiasi, badan usaha jasa konstruksi, pengembang, pemerintah daerah, dan lainnya.
"Saya optimis jika semua kompak memberikan dukungan peningkatan sertifikasi tenaga kerja konstruksi meskipun dengan keterbatasan anggaran yang ada, target 750.000 orang bersertifikat dapat terwujud”, ungkap Yusid Toyib.
Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun 20 Twin Block Rusunawa Pendidikan di 2017
Disampaikan oleh Dirjen Bina Konstruksi bahwa realisasi target sasaran tenaga kerja bersertifikat di tahun 2015-2016 mencapai 437.000 orang bersertifikat, naik 194.000 orang dari tahun sebelumnya atau 94% dari rencana. Hal ini bisa tercapai dengan kerja keras yang telah dilakukan serta peran aktif stakeholder lainnya.
Berita Terkait
- 
            
              Kementerian PUPR Bangun 20 Twin Block Rusunawa Pendidikan di 2017
 - 
            
              Cegah Banjir, Kementerian PUPR Berencana Bangun Bendungan di Bima
 - 
            
              Gandeng Jepang, Kementerian PUPR akan Kembangkan PLTSA
 - 
            
              Sistem Aplikasi Jalan Diterapkan untuk Perawatan Infrastruktur
 - 
            
              Kementerian PUPR Teken Kontrak Serentak Senilai Rp6,43 Triliun
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Waduh, 51 Juta Masyarakat Indonesia Belum Punya Rekening Tabungan
 - 
            
              Krisis Keuangan, OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Aceh Ventura
 - 
            
              Dana PIP SD-SMK Sudah Cair? Begini Cara Termin dan Pencairan Rekening Lewat HP
 - 
            
              Update Tarif Listrik PLN November 2025
 - 
            
              Perang Lawan Penyelundupan, Pelabuhan Tanjung Priok Pasang Scanner Canggih Untuk Kontainer
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Sentimen Global Dorong IHSG Lanjut Menguat Hari Ini, Asing Net Buy Rp 1 Triliun
 - 
            
              Potensi Ekonomi Sektor Obat dan Makanan Tembus Rp6 Ribu T
 - 
            
              Ojol dan Kurir Dijamin BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2026, Ini Ketentuannya
 - 
            
              Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?