Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sepakat bahwa anak-anak perlu dicegah untuk mengkonsumsi rokok. Sebab, rokok menimbulkan ketergantungan dan mudah sekali berdekatan dengan narkoba. Hal itu disampaikan Anies saat berkunjung ke Duri Kosambi, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
Menanggapi pernyataan Anies, politisi senior Partai Golkar, Firman Soebagyo mengatakan sudut pandang Anies Baswedan merupakan sudut pandang yang memang ingin menstigmakan bahwa perokok adalah pintu masuk narkoba, bahwa kalau ada anak kecanduan narkoba, itu pasti karena dia mengkonsumsi rokok.
“Pandangan Anies yang demikian itu dikarenakan dia gagal paham,” kata Firman di Jakarta, Minggu (22/1/2017).
Firman mengatakan, dibalik stigma rokok pintu masuk narkoba, ada agenda kepentingan ekonomi. Hal ini sejalan dengan agenda Framework Convention on Tobacco Control (FCTC), dimana sampai saat ini Indonesia belum meratifikasi FCTC. Bahkan, Amerika Serikat tempat dimana kantor WHO berada belum juga meratifikasi FCTC.
Ditegaskan Firman, sikap Indonesia yang belum meratifikasi FCTC harus dipahami oleh publik. Hal ini mengingat kebanyakan negara yang meratifikasi traktat internasional itu tidaklah memiliki kepentingan ekonomi terhadap tembakau.
“Di Indonesia, tidak berarti perlu meratifikasi FCTC. Pasalnya, besarnya kepentingan ekonomi, sosial, dan budaya negara serta masyarakat terhadap tembakau,” ujar dia.
Firman mewanti-wanti Anies agar lebih bijak merespon sektor rokok dari hulu sampai hilir. Jangan sampai hanya informai tidak utuh yang didapatnya, kemudian menjustifikasi rokok sebagai pintu masuk narkoba.
Merujuk laporan Akhir Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba tahun 2014, jumlah penyalahguna narkoba diperkirakan ada sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang yang pernah memakai narkoba dalam setahun terakhir (current users) pada kelompok usia 10-59 tahun di tahun 2014 di Indonesia. Jadi, ada sekitar 1 dari 44 sampai 48 orang berusia 10-59 tahun masih atau pernah pakai narkoba pada tahun 2014. Angka tersebut terus meningkat dengan merujuk hasil penelitian yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Puslitkes UI dan diperkirakan pengguna narkoba jumlah pengguna narkoba mencapai 5,8 juta jiwa pada tahun 2015.
Baca Juga: Politisi Golkar Minta Sri Mulyani Peduli Nasib Petani Tembakau
Sementara, data PBB untuk kejahatan narkoba, UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) menyatakan bahwa diperkirakan sekitar 3,7 juta sampai 4,7 juta orang pengguna narkoba di Indonesia. Sekitar 1,2 juta orang adalah pengguna crystalline methamphetamine dan sekitar 950.000 orang pengguna ecstasy. Sebagai perbandingan ada 2,8 juta pengguna cannabis dan sekitar 110.000 pecandu heroin.
Jadi, menurut Firman, Anies tentunya paham betul praktek perdagangan narkoba dunia dan dampak-dampaknya baik bagi pengguna narkoba, maupun masyarakat dan negara. Oleh karena itu, Firman menyarankan supaya Anies tidak mudah terjebak kampanye anti kretek yang dilakukan kelompok anti tembakau di Indonesia.
“Jangan sampai Anies terjerat kampanye negatif terhadap kretek, tapi tidak tahu apa kepentingan mereka yang mendorong pengendalian tembakau ini,” pungkas Firman.
Berita Terkait
-
Ini Penjelasan soal Tembakau Gorilla yang Bisa Bikin Orang Mimpi
-
MY Jualan Tembakau Gorilla Memabukkan dengan Sangat Mudah
-
Ini Orangnya yang Jual Tembakau Gorilla yang Bikin Tak Bisa Gerak
-
Politisi Golkar Minta Sri Mulyani Peduli Nasib Petani Tembakau
-
DPR Meminta Komitmen Pemerintah Bahas RUU Pertembakauan
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit