Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia ,Ferdinand Hutahaean, mengatakan bahwa belakangan kinerja Pertamina agak terganggu. Adanya perubahan struktur management Pertamina yang dilakukan oleh pemegang saham semestinya menambah akselerasi dan menambah perbaikan kinerja Pertamina.
"Kami melihat bahwa beberapa bahkan mayoritas dari jumlah direksi sudah menunjukkan akselerasi kinerja. Yang disayangkan sekarang adalah posisi Direktur Utama yaitu Dwi Sutjipto yang justru tidak dapat menunjukkan perbaikan kinerja dan tidak menunjukkan akselerasi kerja yang lebih baik," kata Ferdinand dalam keterangan resmi, belum lama ini.
Ini menjadi masalah karena akan menghambat kinerja Pertamina. Ia melihat bahwa Direktur Utama Dwi sutjipto ini bermasalah dengan tim kerjanya yaitu jajaran direksi yang lain. Dwi sebagai Direktur Utama mestinya bisa memimpin tim kerja yang hebat karena sekarang jajaran direksi Pertamina diduduki oleh orang-orang yang tepat dan berkinerja baik. "Justru posisi Dwi Sutjipto yang tidak mampu memanage tim kerja dan diyakini akan menjadi hambatan bagi akselerasi Pertamina dalam menghadapi persaingan global kedepan," ujar Ferdinand.
EWI juga mencermati perilaku Dwi Sutjipto sebagai Direktur Utama terlalu mengedepankan pribadinya. "Dwi layak disebut Mr One Man Show karena patut diduga sering mengambil keputusan tanpa melibatkan jajaran Direksi yang lain. Dwi mungkin lupa atau tidak paham bahwa Pertamina itu adalah perusahaan milik negara dan bukan perusahaan milik pribadi," ujar Ferdinand.
Untuk menghindari semakin memburuknya kinerja Pertamina kedepan, Ferdinand mengusulkan kepada Pemerintah sebagai pemegang saham agar segera melaksanakan RUPS dan mengganti Dwi Sutjipto sebagai Dirut. Menrutunya, Dwi tidak layak dipertahankan jika melihat performa kinerja. Pertamina selaku BUMN harus dikelola dengan cermat, cekatan, akselerasi tepat dan tim kerja yang handal.
"Kami berharap kepada ibu Menteri BUMN agar segera mengambil langkah konkret terhadap posisi Dwi Sutjipto. Ibu Rini tidak boleh membiarkan ketidak solidan jajaran direksi Pertamina berlarut-larut. Kinerja Dwi sangat buruk selama di Pertamina. Salah satu contoh terbaru adalah nasib kilang-kilang minyak kita yang ternyata tidak dirawat selama ini, hingga berpotensi merugikan Pertamina hampir 1 Trilliun rupiah. Ini kelalaian Dirut Dwi Sutjipto bersama Direktur Pengolahan waktu itu Hendardi," jelas Ferdinand.
EWI berharap Direktur Pengolahan yang baru, Toharso, bisa segera mengatasi masalah-masalah yang dihadapi kilang-kilang minyak Pertamina supaya tidak mengganggu pasokan sesuain kebutuhan nasional.
Sekali lagi ia meminta penerintah segera mengganti Dirut Pertamina Dwi Sutjipto demi kesuksesan Pertamina kedepan mengemban amanat negara.
Baca Juga: Pertamina Sukses Lakukan Pembelian Saham Meurel And Prom
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor