Konsorsium PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation, dan Sojitz Corporation bersinergi dengan PT PLN (Persero) untuk kesuksesan program 35.000 MW melalui pembangunan PLTGU terintegrasi FSRU pertama di Asia, Independen Power Producer Jawa-1 berkapasitas 1760 MW dengan investasi senilai 1,8 miliar Dolar AS.
Proyek yang menjembatani sinergi 2 BUMN terbesar di Indonesia, yaitu Pertamina dan PLN, ditandai dengan penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) untuk IPP PLTGU Jawa-1 di Jakarta hari ini, Selasa (31/1/2017).
Penandatanganan dilakukan antara konsorsium IPP yang direpresentasikan oleh Ketua Konsorsium sekaligus Direktur Utama PT Jawa Satu Power Ginanjar dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir dan disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.
“Kami memberikan apresiasi tertinggi kepada PLN atas pelaksanaan tender IPP PLTGU Jawa-1 yang terbuka, transparan dan kompetitif, serta atas kepercayaan kepada Konsorsium Pertamina-Marubeni-Sojitz yang telah ditunjuk sebagai pemenang Proyek IPP PLTGU Jawa-1. Proyek ini menjadi bukti nyata sinergi dua BUMN besar Indonesia, Pertamina sebagai Energi Company dan PLN sebagai perusahaan listrik nasional,” kata Dwi Soetjipto dalam sambutannya.
Pertamina bersama dengan Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation telah berhasil memenangkan dan menandatangani PPA proyek IPP PLTGU Jawa -1 dengan nilai sekitar 1,8 miliar Dolar Amerika Serikat (AS).
Proyek IPP PLTGU Jawa-1 merupakan kolaborasi internasional yang melibatkan 18 mitra Internasional maupun domestik (Indonesia, Jepang, Korea, Amerika, dan Eropa).
PLTGU Jawa-1 merupakan pembangkit listrik berbasis gas pertama di Asia yang mengintegrasikan Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) dengan PLTGU (Combined Cycle Gas Turbine : CCGT). PLTGU ini akan dibangun di Cilamaya, Jawa Barat.
Dengan kapasitas 1760 MW, PLTGU Jawa 1 menjadi pembangkit listrik berbahan bakar gas terbesar di Asia Tenggara.
“Momentum ini menjadi salah satu pijakan penting bagi Pertamina dalam memulai bisnis IPP sekaligus menegaskan posisi dan perannya untuk mencapai visi sebagai World Class Energy Company. Kami juga sangat mengapresiasi kerjasama yang erat dan sangat baik dari seluruh mitra konsorsium, termasuk konsorsium lenders, untuk mendapatkan kepercayaan hingga pada tahapan ini. Selanjutnya, kerjasama yang tidak kalah erat diperlukan untuk dapat mewujudkan proyek ini dengan tepat waktu dan tepat biaya,” ungkap Dwi.
Baca Juga: Pertamina Mulai Proses Pemilihan Licensor RDMP Cilacap
Sebagai bagian dari program 35000 MW, IPP PLTGU Jawa-1 sangat penting bagi upaya pemerintah dan PLN melakukan percepatan untuk melistriki lebih banyak keluarga dan konsumen listrik di Tanah Air.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen