Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung siap bekerjasama dalam peningkatan konektivitas di Provinsi tersebut. Salah satunya adalah Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) atau Jalan Tol Dalam Kota Bandung sepanjang 27,30 kilometer.
Pembangunan BIUTR tersebut akan meningkatkan kelancaran akses di kawasan Bandung Timur dan Barat yakni mulai dari Pasteur - Cileunyi - Ujung Berung sampai Gedebage yang sering mengalami kemacetan panjang.
Pembangunan jalan tol ini direncanakan akan terdiri dari dua phase, yaitu phase 1 sepanjang 8,6 Km (Pasteur - Gasibu, Gedebage - Soekarno Hatta) dan phase 2 sepanjang 18,7 Km (Gasibu - Cileunyi, Ujung Berung - Soekarno Hatta) yang rencananya akan berupa jalan layang (elevated) dengan lebar 36 meter.
"Kami mendorong kegiatan-kegiatan yang terkait konektivitas, salah satunya adalah Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR). Kami berkomitmen untuk menyelesaikan hal tersebut," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto dalam keterangan resmi, Kamis (2/2/2017).
Dalam rapat tersebut Dirjen Bina Marga turut didampingi oleh Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Ditjen Bina Marga Rachman Arief Dienaputra, Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah Soebagiono dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jakarta Bambang Hartadi.
Proyek Jalan Tol Dalam Kota Bandung tersebut sudah mulai direncanakan sejak 2010, namun sampai saat ini masih terkendala.
Arie menjelaskan, salah satu kendala tersebut terkait pembebasan lahan.
“Dari hasil rapat, rencananya kita akan menawarkan investor untuk pembangunannya termasuk mendanai pembebasan lahan,” ujar Arie.
Baca Juga: Hingga 2014, Luas Permukiman Kumuh 38.431 Hektare
Hingga kini, Kementerian PUPR masih menghitung berapa biaya investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan tol tersebut.
Untuk meningkatkan kepastian investasi, dirinya telah meminta kepada Pemprov Jawa Barat untuk membantu dalam penyelesaian surat penetapan lokasi dan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) BIUTR.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyambut baik komitmen yang sudah disepakati oleh Kementerian PUPR dan Pemerintah Jawa Barat. Menurutnya, proyek jalan tol dalam kota ini sangat diperlukan untuk mengurai kemacetan di Bandung.
"Kami siap untuk membantu sepenuhnya terkait pembebasan lahan, penyelesaian masalah penetapan lokasi dan AMDAL guna membantu kelancaran terwujudnya Jalan Tol tersebut," kata Deddy.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Ditjen Bina Marga Rachman Arief Dienaputra menjelaskan bahwa kendala utama dalam pembangunan jaringan jalan di Kota Bandung adalah masalah lahan. “Biaya lahan sangat tinggi. Untuk itu kami desain jaringan jalan tol ini dengan elevated atau berada di atas jaringan jalan yang ada agar mengurangi biaya lahan. Selain itu jalan ini juga didesain double deck, level satu untuk pergerakan ke arah timur level berikutnya untuk pergerakan ke arah barat,” terang Arief.
Selain pembangunan jalan tol, pemerintah juga berencana untuk mengurangi titik-titk kemacetan pada persimpangan sebidang dengan pembangunan jembatan layang pada persimpangan Kopo, Buah Batu, dan Gedebage.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Industri Biomassa Gorontalo Diterpa Isu Deforestasi, APREBI Beri Penjelasan
-
BEI Umumkan IHSG Sentuh All Time High Pekan Ini
-
Apakah Indonesia Pernah Redenominasi Rupiah? Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
SVLK Jadi Benteng Hukum Lawan Tuduhan Deforestasi Biomassa di Gorontalo
-
Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi 12 November, Khusus Penerbangan Citilink