Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Jusuf Kalla secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan Center of Microfinance BRI-UNHAS, pusat pendidikan microfinance hasil kerjasama antara PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan Universitas Hasanuddin (Unhas), di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (27/2/2017). Turut hadir dalam peresmian tersebut Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam dan Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu M.A.
Pembangunan Center of Microfinance BRI-UNHAS didasari fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu negara pelaku microfinance terbesar di dunia. Namun demikian pendidikan dan studi terkait microfinance di Indonesia dirasa masih sangat minim.
Di sisi lain, microfinance memiliki peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian di Indonesia karena microfinance merupakan salah satu instrumen penting dalam pengentasan kemiskinan. Masyarakat miskin pada umumnya memiliki usaha skala mikro, yang menurut terminologi dari World Bank disebut economically active poor. "Dengan memberikan akses keuangan kepada segmen ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sehingga bisa “naik kelas” dan meningkatkan taraf hidup," kata Hari Siaga Amijarso, Corporate Secretary, dalam keterangan resmi, Senin (27/2/2017).
BRI sebagai bank dengan core business di sektor UMKM, terutama segmen mikro tidak hanya berkomitmen menjadi pelaku bisnis semata, namun Bank BRI secara aktif membangun disiplin ilmu terkait microfinance. Saat ini, Bank BRI telah memiliki BRI International Institute for Microfinance & Financial Inclusion (BRIIM) yang telah didatangi oleh 7.000 top level management dari 50 negara di seluruh dunia. Mereka yang datang adalah para policy maker, Central Bank, Commercial Bank, lembaga keuangan mikro dan juga donor agency maupun investor yang semuanya ingin mempelajari microfinance di Indonesia utamanya Bank BRI. Namun demikian, hal ini dirasa masih kurang karena jangkauan yang terbatas hanya pada pelaku Industri Jasa Keuangan semata.
"Inilah yang menjadikan dasar Bank BRI menggandeng Unhas, sebagai salah satu Universitas terkemuka di Indonesia, untuk mendirikan Center of Microfinance BRI-UNHAS. Tujuannya, Center of Microfinance BRI-UNHAS akan menjadi institusi pusat pengembangan microfinance terkemuka yang mampu menyediakan pendidikan, penelitian, pelatihan dan pendampingan ekonomi dalam bidang microfinance di Indonesia," jelas Hari.
Komitmen Bank BRI dalam pengembangan microfinance di Indonesia juga tercermin dalam program inklusi keuangan dan digitalisasi UMKM di Indonesia. Bank BRI telah membina lebih dari 84 ribu agen LAKU PANDAI yang disebut dengan agen BRILink yang tersebar di lebih dari 74 ribu desa di Indonesia.
Untuk menjangkau masyarakat pesisir di kepulauan, Bank BRI juga telah memiliki 3 Teras BRI Kapal Bahtera Seva yang dinamakan Teras BRI Kapal Bahtera Seva I, Teras BRI Kapal Bahtera Seva II dan Teras BRI Kapal Bahtera Seva III. Selain itu, dalam kaitannya pengembangan kapasitas para pelaku UMKM, Bank BRI membangun Teras BRI Digital di 600 pasar tradisional di Indonesia dan mengembangkan marketplace e-Pasar.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kembali Resmikan Teras BRI Kapal di Ambon
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan