Holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara III (“Holding Perkebunan Nusantara”) telah mencatatkan laba konsolidasi pada Januari 2017 sebesar Rp38 miliar atau meningkat tajam dibandingkan periode yang sama pada tahun 2016 yang masih mengalami kerugian senilai Rp264 miliar. Keuntungan ini pertama kali dicatatkan setelah merugi sejak tahun 2015 dan bahkan pada bulan Agustus 2016 kerugian telah mencapai Rpp1,6 triliun.
Perolehan laba BUMN sektor perkebunan ini pada Januari 2017, bergerak positif dengan meneruskan tren laba yang terus membaik sejak Agustus 2016. Hal ini menunjukan program transformasi yang dimulai sejak Mei 2016 untuk menyehatkan kinerja Perkebunan Nusantara Group sudah berjalan sesuai jalur (on track).
Direktur Keuangan dan Korporasi Holding Perkebunan Nusantara Erwan Pelawi menjelaskan, perolehan laba tersebut dikontribusi oleh peningkatan produksi minyak sawit kebun dari 108.276 ton pada Januari 2016 menjadi 132.615 ton di Januari 2017, disamping membaiknya harga komoditi.
“Sepanjang tahun 2016 program transformasi yang dieksekusi Holding Perkebunan Nusantara sudah berjalan sesuai jalur. Kami yakin peningkatan kinerja akan berlanjut hingga akhir tahun 2017, karena tren perbaikan laba di awal tahun meneruskan tren laba yang diperoleh setiap bulannya sejak bulan Agustus 2016,” jelas Erwan di Jakarta, Jumat (24/2/2017)).
Ia menambahkan, hal yang menggembirakan juga terlihat dari peningkatan kinerja di sejumlah anak usaha yakni ketujuh PTPN telah membukukan laba pada bulan Januari 2017 dari sebelumnya hanya tiga PTPN yang memperoleh laba pada periode yang sama tahun lalu.
“Peningkatan kinerja di anak usaha Holding Perkebunan Nusantara sangat membanggakan. Artinya program transformasi membawa pengaruh positif dan sudah berjalan merata di seluruh PTPN ,” paparnya.
Erwan menegaskan, manajemen Holding Perkebunan Nusantara pada tahun ini akan terus melanjutkan dan mengakselerasi program transformasi dengan melaksanakan sejumlah strategi program yang meliputi restrukturisasi keuangan, pengembangan usaha hilirisasi, penguatan riset, penguatan strategi penjualan, melakukan redesign leadership program, membentuk talent pool dan asessment karyawan pimpinan satu tingkat di bawah Direksi, implementasi ERP dan implementasi e-procurement yang terintegrasi.
Upaya meyakinkan lembaga perbankan yang dilakukan Holding Perkebunan Nusantara sejak bulan Mei 2016 telah menunjukan hasil yang positif. Proses restrkturisasi utang perbankan terus berjalan dan sejumlah bank pemerintah bahkan bank swasta asing telah menunjukan komitmen untuk mendukung restrukturisasi keuangan pada Perkebunan Nusantara Group. Pembenahan yang dilakukan manajemen Holding Perkebunan Nusantara telah mengembalikan kepercayaan lembaga perbankan dan ini menjadi modal yang baik untuk terus meningkatkan kinerja seluruh anak usaha.
Selain itu, dari sisi operasional manajemen akan terus berupaya meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi melalui perbaikan on farm dan off farm. Untuk menjamin tercapainya perolehan laba dan operating cash flow sebagaimana ditargetkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017 maka seluruh kegiatan peningkatan produktifitas tersebut dilakukan bersamaan dengan upaya efisiensi.
Baca Juga: Rini Dikritik Sebabkan Kinerja Holding BUMN Perkebunan Merosot
“Hingga akhir tahun kami optimistis target perolehan laba konsolidasi Holding Perkebunan Nusantara sebesar Rp700 miliar akan terlampaui. Terlebih pada tahun ini Holding Perkebunan Nusantara tidak lagi terbebani biaya impairment yang tahun lalu dibukukan mengurangi laba sebesar Rp503 miliar,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi