Politisi Nasdem, Donny Imam Priambodo menegaskan, kehadiran teknologi/inovasi disruptif di Indonesia saat ini, siap tidak siap mau tidak mau, masyarakat Indonesia sudah menjadi target pasar daripada produk disruptive technology, dan otomatis juga merubah perilaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Donny mencontohkan inovasi teknologi alat komunikasi. Dahulu handphone hanya sebuah alat telepon dan berkirim pesan. Saat ini, handphone telah mengalami disruptive technology menjadi telepon pintar. Contoh lain, mesin ketik menjadi personal computer (PC), berkirim surat menjadi layanan pesan singkat (short message service/SMS), atau media sosial. Tentunya, perkembangan seperti ini sudah tidak bisa dibendung lagi.
Menurutnya, yang harus digarisbawahi adanya inovasi teknologi itu, apakah Indonesia hanya sebagai target pasar pengguna atas hal tersebut, atau kah ikut sebagai creator. "Ini yang harus menjadi pemikiran dan pencapaian ke depan," kata Donny di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Dikatakan Donny, potensi teknologi/inovasi disruptif ini sudah pasti mendorong kemajuan perekonomian nasional. Pasalnya, dengan teknologi percepatan pergerakan barang dan jasa yang didukung oleh kecepatan informasi sudah menjadi keniscayaan.
Di sisi lain, sambung anggota Komisi XI DPR ini, dengan makin maraknya pemain baru teknologi/inovasi disruptif ini, bagi pelaku usaha yang lama (incumbent) harus beradaptasi.
Dicontohkan Donny, fenomena Gojek, Uber yang bisa merubah perilaku ekonomi dalam bidang ekspedisi dan transportasi serta belanja daring atau online.
"Jika pelaku usaha yang lama diam, maka dia akan ketinggalan karena lainnya sudah bergerak maju. Untuk itu, pemain lama harus jeli dalam perubahan yang terjadi dalam bisnisnya," ujar lulusan Universitas Liverpool itu.
Agar pemain tekonologi/inovasi disruptif ini bisa berkembang dan bisa menjadi kekuatan ekonomi nasional ke depan, menurut Donny, pemerintah harus mendukung dalam hal memberikan payung hukum dari perkembangan teknologi dimaksud.
Baca Juga: Nasdem Berharap Arab Saudi Berinvestasi di Proyek GRR Bontang
"Jangan seperti yang sudah terjadi, perkembangan teknologi sudah terjadi di lain negara, kita belum tanggap. Begitu terimplementasi, baru bingung membuat regulasi," tegasnya.
Oleh karena itu, untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru, pemerintah dan dunia perbankan harus mulai pro terhadap penelitian. Riset yang memang tidak bisa komersial saat dalam tahap riset, namun ke depan hasil riset tersebut akan menjadi lompatan teknologi atau ide yang menjadi gerakan ekonomi yang signifikan.
"Lakukan berbagai riset terkait inovasi teknologi sehingga menjadi gerakan ekonomi yang signifikan bagi ekonomi nasional," pungkas Donny.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group