Pada Rabu (1/3/2017) Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Arab Saudi telah menandatangani 11 memorandum of understanding. MoU tersebut diteken langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Raja Arab saudi Salman bin Abdul Aziz Al-Saud di Istana Bogor, Jawa Barat.
Apa saja isi kesepakatan yang telah ditandatangani oleh Indonesia dengan Arab Saudi?
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, 11 MoU yang telah ditanda tangani tersebut secara garis besar berisi tentang kerjasama dagang kedua belah pihak. Kedua negara sepakat membuat studi kerjasama dengan melihat potensi yang dimiliki masing-masing.
"Lebih kepada peningkatan kerjasama perdagangan," kata Enggar saat ditemui di Grand Ballroom Hotel Hyatt, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2017).
Enggar menjelaskan, dalam penandatanganan MoU tersebut belum ada nilai bisnis sehingga pihaknya belum bisa melihat target apa yang akan dilakukan pemerintah dengan MoU tersebut.
"Belum, itu kan baru tahap awal. Secara garis besar menjadi payungnya dulu aja," ujarnya.
Kendati demikian, dengan adanya penandatanganan kerjasama ini, Indonesia bisa memiliki peluang untuk meningkatkan ekspor ke Arab Saudi. Sehingga produk-produk Indonesia memiliki kesemoatan untuk bersaing di kancah internasional.
"Misalnya saja di sektor otomotifnya. Karena mereka juga sedang memperluas investasi, tidak lagi bergantung pda minyak. Kita lebih mendorong yang punya nilai tambah. Kita dorong itu, secara keseluruhan dari kekosongan akan kita isi. Kita akan tingkatkan," ungkapnya.
Baca Juga: Kadin Bujuk Arab Saudi Investasi di Energi Baru Terbarukan
Seperti diketahui, kemarin Rabu (1/3/2017), di Istana Kepresidenan, Bogor, Presiden Joko Widodo telah menandatangani kesepakatan kerja sama senilai 9 miliar dolar AS atau setara dengan Rp130 triliun dengan Raja Arab Saudi.
Dari total dana kesepakatan kerja sama, dana sebesar 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp80 triliun telah dialokasikan untuk kerja sama dengan perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco.
Selain itu, Arab Saudi juga telah menyepakati dana sebesar 1 miliar dolar AS atau Rp13 triliun dari Saudi Fund Development, yang akan digunakan untuk keperluan pembangunan infrastruktur, air minum, dan perumahan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan
-
Setelah Tak Naik, Pekerja-Pengusaha Ingin Menkeu Purbaya Moratorium Cukai Rokok 3 Tahun
-
Pemerintah Gandeng Modal Ventura Buka Akses Pendanaan Seluas-luasnya ke UMKM Jakarta
-
ESDM Sebut Ada SPBU Swasta yang BBM-nya Akan Kosong, Belum Sepakat dengan Pertamina?
-
Simulasi Cicilan Apple iPhone 17 Pakai PayLater
-
Pertamina Mulai Pasok BBM ke Vivo, Stok Bakal Mulai Normal?