Salah satu perusahaan konstruksi milik negara PT Wijaya Karya (WIKA) dilibatkan dalam proyek pembangunan 8.000 perumahan di Arab Saudi dengan nilai investasi mencapai 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani menjelaskan kerja sama tersebut ditandai dengan nota kesepahaman antara PT Wijaya Karya dan Adil Abdul Munif Makki Group pada forum bisnis Kadin Indonesia dan Delegasi pengusaha Arab Saudi.
"Salah satu BUMN kita, Wijaya Karya, MOU dengan salah satu perusahaan Arab Saudi untuk pembangunan 8.000 perumahan beserta infrastrukturnya di Arab Saudi. Sektor itu saja nilainya 2 miliar dolar AS," kata Rosan pada acara "Indonesia-Saudi Arabia Business Forum" di Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Ia menjelaskan proyek yang melibatkan salah satu BUMN Indonesia itu direncanakan dimulai pada 2018.
Rosan menambahkan ada empat kesepakatan kerja sama yang ditandatangani pada forum bisnis tersebut dengan total nilai investasi sekitar 2,4 miliar dolar AS.
Selain sektor konstruksi perumahan, pengusaha Arab Saudi juga menyepakati investasi di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) "biomass powerplant" dengan nilai sekitar 100 juta dolar AS. Kerja sama ini melibatkan Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau dengan Alfanar Energy.
Kerja sama ketiga adalah bidang kesehatan yang melibatkan Healtchare Bunda Medik dengan Aloula Medical Care.
Ada pun kerja sama keempat yang disepakati adalah bidang pariwisata, khususnya untuk kunjungan ibadah Haji dan Umroh.
Baca Juga: Total Kontrak Baru Wijaya Karya Capai Rp24,5 Triliun
"Mereka mencoba meningkatkan tourism untuk haji dan umroh dengan salah satu perusahaan investasi nomor tiga terbesar di Saudi Arabia. Mereka mencoba menyalurkan investasinya melalui haji dan umroh," ungkap Rosan.
Ia menambahkan sektor perdagangan yang diminati pengusaha Arab Saudi adalah kerajinan tangan berbahan dasar kayu.
Acara forum bisnis antarpengusaha Indonesia dan Arab Saudi ini juga turut dihadiri oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia Thomas Trikasih Lembong. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
10 Ide Jualan Pinggir Jalan Paling Laris dengan Modal Kecil
-
Kunci "3M" dari Bank Indonesia Agar Gen Z Jadi Miliarder Masa Depan