Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Firman Soebagyo merasa geram terhadap kelompok anti tembakau. Menurutnya, kelompok anti tembakau secara sistemik telah melakukan gerakan untuk mematikan industri pertembakauan nasional.
Bagi Firman, kegeramannya sangat wajar dan beralasan karena dampak dari gerakan yang sangat diskriminatif, masif dan tidak obyektif tersebut, sangat meresahkan masyarakat petani tembakau dan karyawan pabrik rokok. Khususnya yang ada di wilayahnya, meliputi Pati, Grobogan, dan Blora.
"Masyarakat kami yang berbasis petani tembakau dan industri hasil tembakau merasa terganggu dengan isu yang dilakukan kelompok anti tembakau," kata Firman di sela-sela kegiatan reses di Pati, Jawa Tengah, Senin (6/3/2017) malam.
Dikatakan Firman, konstituen di dapilnya merasa kecewa karena penilaian dan analisis dampak pertembakauan tidak obyektif, sebab melihatnya dari aspek kesehatan saja. Padahal, banyak riset yang dilakukan ilmuwan baik dalam negeri dan luar negeri yang melihat dampak positif dari tembakau untuk kesehatan.
"Sayangnya, mereka selalu negatif dan tidak mau melihat dari dampak positif tembakau bagi kesehatan," kata Firman.
Keuntungan tembakau, lanjut Firman, juga harus dilihat dari aspek ekonomi. Kontribusi besar terhadap penerimaan negara dari cukai rokok yang mencapai hampir Rp150 triliun per tahun, dan penyerapan tenga kerja (padat karya) bagi masyarakat yang membutuhkannya.
Politisi senior Golkar itu menambahkan, industri pertembakauan juga tidak menjadi salah satu penjebab tingginya inflasi, karena kontribusi yang besar terhadap penerimaan negara tersebut.
"Publik hendaknya jangan terkecoh dengan pemberitaan di media tertentu yang secara jelas dan terang benderang mereka adalah bagian dari gerakan untuk mematikan industri pertembakauan nasional," tegas Firman.
Baca Juga: Faisal Basri: Industri Rokok di Indonesia Sudah Alami Sunset
Tag
Berita Terkait
-
Faisal Basri: Industri Rokok di Indonesia Sudah Alami Sunset
-
Dalam Dekade Terakhir, Pertembakauan Nasional Alami Titik Lesu
-
Ini 6 Tuntutan Komunitas Pecinta Kretek untuk RUU Pertembakauan
-
Inilah Curhat Petani Tembakau Pada Politisi Golkar
-
Misbakhun Tegaskan Petani Tembakau Harus Mendapatkan Perlindungan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada