Koordinator Komunitas Pecinta Kretek Probolinggo, Eko Sunaryadi mengatakan, tembakau sebagai sebuah komoditas unggulan di Indonesia, khususnya bagi warga Probolinggo patut diberi perhatian lebih oleh pemerintah.
Menurutnya, dalam dekade terakhir ini, pertembakauan kita mengalami titik lesu sehingga banyak persoalan yang muncul khususnya di tingkat petani.
"Persoalan-persoalan lesunya pertembakauan kita tidak lepas dari tidak sinergisnya antara pemerintah, pabrikan dan petani tembakau," kata Eko usai deklarasi Komunitas Pecinta Kretek Probolinggo di RM. Paiton Permai, Desa Joharan, Kecamatan Paiton, Probolinggo, Rabu (1/3/2017).
Persoalan-persoalan itu, lanjut Eko, terkadang tidak disadari petani akibat dari keterbatasan akses, dan lemahnya pemerintah untuk mengayomi petani tembakau menjadi alasan logis.
"Persoalan-persoalan seperti perubahan pasar yang tidak pasti, banyaknya tembakau import yang masuk ke pabrikan, serta lemahya peran pemerintah dalam membuat regulasi yang populis, sehingga menguntungkan beberapa pihak di luar petani," ujarnya.
Pada persoalan itulah, sambung Eko, menjadi dasar petani tembakau tidak punya kepastian masa depan. Beberapa titik persoalan yang dihadapi petani tembakau perlu kiranya menjadi perhatian khusus pemerintah dan pabrikan sebagai jembatan untuk melindungi pertembakauan kita.
"Keberadaan Komunitas Pecinta Kretek hadir sebagai jembatan dan bentuk keprihatinan kita terhadap petani tembakau," kata Eko.
Baca Juga: Ini 6 Tuntutan Komunitas Pecinta Kretek untuk RUU Pertembakauan
Berita Terkait
-
Ini 6 Tuntutan Komunitas Pecinta Kretek untuk RUU Pertembakauan
-
Inilah Curhat Petani Tembakau Pada Politisi Golkar
-
Misbakhun Tegaskan Petani Tembakau Harus Mendapatkan Perlindungan
-
Industri Hasil Tembakau Menyerap 6 Juta Tenaga Kerja di Indonesia
-
Sosialisasi Empat Pilar Penting Untuk Membentuk Cinta Tanah Air
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan
-
Setelah Tak Naik, Pekerja-Pengusaha Ingin Menkeu Purbaya Moratorium Cukai Rokok 3 Tahun