Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Rudy Susanto mengatakan BCA akan bergabung dalam kredit sindikasi dengan nilai sekitar Rp12 triliun untuk pembangunan proyek kelistrikan yang dikerjakan PT Perusahaan Listrik Negara Persero (PLN) pada 2017.
Rudy, usai jumpa pers paparan kinerja di Jakarta, Senin (13/3/2017), mengatakan dalam kredit sindikasi (konsorsium) tersebut, BCA akan berkontribusi sebesar Rp3 triliun, untuk melengkapi kredit dan pembiayaan dari enam kreditur lainnya.
"Total ada tujuh peserta (sindikasi), di dalamnya ada empat bank, dan perusahaan pembiayaan infrastruktur lainnya," ujar Rudy yang bertanggung jawab untuk kredit bisnis korporasi.
Rudy mengatakan kesepakatan kerja sama itu akan diteken dalam waktu dekat. Pada akhir Desember 2016, kata Rudy, pihaknya juga sudah menekan kerja sama pembiayaan dengan PLN.
"Yang selanjutnya segera," ujar dia.
Untuk jenis prooyek dan lokasi proyek tersebut, Rudy masih enggan merinci.
Dia mengatakan BCA memang tahun ini ingin menggenjot kredit infrastruktur, namun tetap dengan mengendapkan prinsip kehati-hatian. Kredit infrastruktur diharapkan BCA dapat mendongkrak portofolio kredit segmen korporasi. Pada 2016, kredit korporasi tumbuh 9,6 persen menjadi Rp154,9 triliun, dan menopang pendapatan bunga bersih BCA yang selanjutnya mengerek naik laba BCA yang menjadi Rp20,6 triliun.
"Permintaan kredit infrastruktur sudah ada. Kita ingin lihat dulu permintaan itu seperti apa uji kelayakan proyeknya, karena kredit infrastruktur ini jangka panjang kan," ujar dia.
Baca Juga: BCA Raih Laba Bersih Rp20,6 Triliun di Tahun 2016
Terkait kecukupan pendanaan, meskipun akan menggenjot kredit infrastruktur, BCA belum berencana menambah sumber alternatif pundi-pundi seperti dengan menerbitkan obligasi. Pasalnya, likuiditas BCA cukup melimpah, yang terlihat dari rasio pinjaman terhadap pendanaan (Loan to Funding Ratio/LFR) yang hanya sebesra 77,1 persen.
"Kami cukup dari Dana Pihak Ketiga (DPK)," ujar dia. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa