Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mendorong tumbuhnya industri farmasi di Indonesia. Kalangan industri memprediksi pertumbuhan industri obat-obatan pada 2017 dapat mencapai 10 persen.
Berdasarkan catatan International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG), pada kuartal keempat tahun 2016, industri farmasi mencatatkan pertumbuhan 7,49 persen. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya tumbuh di kisaran 4,92 persen.
"Semakin luasnya jangkauan JKN kepada masyarakat maka semakin banyak masyarakat yang membutuhkan konsumsi obat saat mengakses pelayanan kesehatan. Hal ini turut berkontribusi pada pertumbuhan konsumsi obat dan perkembangan industri farmasi secara keseluruhan," ujar Wakil Ketua Umum IPMG, Evie Yulin pada temu media di Jakarta, Rabu (23/3/2017).
Hingga bulan Maret 2017 ini, jumlah anggota BPJS Kesehatan mencapai 175 juta jiwa atau 66 persen dari total populasi penduduk keseluruhan. Angka ini akan terus bertambah seiring dengan komitmen pemerintah untuk memperluas akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia.
Evie menambahkan, pemerintah juga berkomitmen menjadikan industri farmasi sebagai salah satu industri prioritas di Indonesia, salah satunya dengan meluncurkan Roadmap Industri Farmasi dan Alat Kesehatan pada akhir Februari kemarin.
"Namun dalam pelaksanaannya IPMG mencermati adanya kesempatan untuk meningkatkan pelaksanaan program JKN yang selama ini juga menghambat kesuksesan program tersebut, pertumbuhan industri farmasi dan menghambat akses obat-obatan berkualitas kepada masyarakat," tambah dia.
Dalam kesempatan yang sama Jorge Wagner, Ketua IPMG menilai investasi di sektor riset dan pengembangan serta bahan baku obat harus dimaksimalkan oleh pemerintah.
"Riset dan pengembangan merupakan fondasi dari industri farmasi. Obat-obatan inovatif dari hasil riset dan pengembangan merupakan komponen utama untuk meningkatkan peluang hidup di dunia dan menyelamatkan jutaan jiwa setiap tahunnya," pungkas dia.
Baca Juga: Menteri Darmin Rayu Jerman Investasi di Industri Farmasi
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Stok Bensin di SPBU Shell dan BP Banyak Kosong, Menteri Bahlil Sarankan Swasta Beli ke Pertamina
-
Jadi Sekjen Kementerian ESDM, Bahlil Beri Tugas Ahmad Erani Yustika Percepat Hilirasi Energi
-
Mekaarprenuer PNM Tingkatkan Produksi Usaha & Dukung Kemandirian Ekonomi Perempuan
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed
-
Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025
-
Rilis Aturan Baru, OJK Minta Bank Laporkan Keuangan Transparan
-
Bos Uniqlo Ramal Dunia Bakal Bangkrut, Ini Faktornya
-
Yu Menglong Diduga Bunuh Diri, Berapa Gaji Aktor China?
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Kucuran Dana Rp 200 Triliun Berpotensi Bikin Kredit Macet, OJK: Tidak Ada yang Dikorbankan