Suara.com - Uang adalah hal yang terkadang membuat kita bingung. Di satu sisi, Anda ingin sekali menabung. Namun karena di sisi lain Anda memiliki utang, maka mau tidak mau utang tersebut haruslah dibayar sehingga gaji yang diterima tidak cukup lagi untuk ditabung.
Banyaknya jumlah utang yang harus dibayarkan tentu saja menjadi bencana bagi Anda. Utang bagaikan mimpi buruk yang selalu menghantui tidur kita. Jika ditanyakan, apakah Anda ingin berinvestasi sambil membayar semua utang?
Pertanyaan di atas memang sangat membingungkan. Terkadang muncul pikiran “bagaimana mungkin bisa berinvestasi sementara utang yang dimiliki menumpuk”. Utang di sini bisa mencakup utang Kredit Pemilikan Rumah (KPR), utang kendaraan bermotor, dan utang kartu kredit yang pasalnya harus dibayarkan setiap bulannya.
Jika ingin keduanya berjalan sesuai harapan, Anda memang dituntut harus disiplin dan mampu merancang keuangan finansial yang baik. Bagaimana caranya?
Mengetahui Total Aset Pribadi
Berinvestasi sambil membayar utang adalah dua pilihan yang keduanya bisa dilakukan secara bersamaan. Anda yang masih terlilit utang sebaiknya menganalisa berapa kekayaan pribadi yang dimiliki saat ini. Mulai dari properti, kendaraan bermotor, emas, surat-surat berharga (reksadana, deposito, dan saham), peralatan elektronik yang dimiliki, serta jumlah tabungan yang ada di bank.
Jika semua aset pribadi telah berhasil terkumpulkan, cobalah hitung berapa nilai dari semua yang dimiliki. Dengan mengetahui totalnya, Anda akan semakin mudah untuk menginvestasikannya.
Mengetahui Total Utang
Dalam hidup, pasti tidak pernah lepas sama yang namanya utang. Utang adalah salah satu kewajiban yang harus dibayarkan setiap bulannya. Untuk memudahkan kita saat melakukan pembayaran, catatlah di pos mana saja Anda berutang dan hitung berapa jumlahnya.
Saat melakukan pembayaran utang, cobalah untuk membayarkan utang dengan bunga yang paling tinggi terlebih dahulu. Kalau sudah selesai, barulah utang dengan bunga yang lebih rendah. Kalau membayar utang tanpa memperhatikan suku bunganya, yang ada nanti malah bunga yang harus dibayarkan semakin berlipat ganda.
Membuat Perhitungan
Setelah mengetahui berapa total utang yang dimiliki, lakukan perhitungan dengan besaran gaji yang diterima setiap bulannya. Anda bisa membuat perhitungan sederhana dengan cara mengurangkan gaji yang diterima dengan besaran utang yang harus dibayarkan. Sisa yang didapat kemudian digunakan untuk membiayai kehidupan sehari-hari dan ditabung. Jika ternyata masih ada sisa sedikit, maka uang tersebut bisa diinvestasikan.
Lakukan perhitungan utang secara teliti dan lakukan pembayaran secara cepat. Agar Anda bisa lebih leluasa dalam berinvestasi.
Membuat Keseimbangan
Investasi dan pembayaran utang adalah dua bagian penting yang akan selalu ada dalam kehidupan Anda. Anda tidak bisa mengabaikan salah satu diantara keduanya. Agar keadaan finansial menjadi sehat, Anda perlu membagi berapa persentase untuk bayar utang dan berapa persentase untuk investasi. Usahakan keduanya seimbang. Kalaupun persentase utang lebih besar, hal tersebut bukanlah menjadi masalah besar. Yang terpenting adalah masih memiliki sisa untuk diinvestasikan.
Terlepas dari keduanya, Anda juga perlu berkomitmen terhadap keduanya. Karena komitmen mampu membuat semua yang direncanakan terwujud. Selain itu, Anda juga harus memiliki dana darurat.Karena Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam hidup ini, untuk itu dana yang satu ini juga tidak boleh dilewatkan. Jangan hanya karena dana darurat kosong, Anda jadi terjerumus ke dalam utang yang semakin banyak.
Disiplin
Semua yang diinginkan dalam hidup sebenarnya bisa dicapai kalau Anda disiplin dan bersungguh-sungguh. Sama halnya dengan pembayaran utang dan investasi. Keduanya juga bisa dilakukan kalau Anda disiplin dalam mengatur keuangan.
Carilah jenis investasi yang menguntungkan dan tidak mewajibkan adanya pembayaran komisi atau fee. Jika Anda adalah orang yang risk taker atau berani mengambil risiko, maka bisa mencoba jenis investasi jangka menengah atau jangka panjang. Seperti investasi reksadana, obligasi, dan saham.
Menyelaraskan antara investasi dan utang memang sangatlah susah. Agar keduanya bisa berjalan sesuai harapan, Anda dituntut untuk berkomitmen dan menghindari sikap konsumtif. Dengan demikian, kondisi keuangan akan sehat dan tetap terjaga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Setelah 5 Kereta Sempat Berhenti Mendadak, Operasional LRT Jabodebek Kembali Normal
-
Selama Sepekan Harga Emas Antam Anjlok Rp 78.000 per Gram
-
IFG Life Pastikan Klaim Polis Nasabah Tak Dipungut Biaya
-
IHSG Ngebut di Pekan Ini Naik 4,50 Persen, Kapitalisasi pasar Tembus Rp 15.234 Triliun
-
LRT Jabodebek Gangguan Hingga Pengguna Jalan di Pinggir Rel, Apa Penyebabnya?
-
Harga Emas Antam Hari Turun! Saatnya Borong Lagi?
-
Tukin PNS ESDM Naik 100 Persen, Bahlil: Saya Tidak Segan Merumahkan Kalian
-
GMFI Cetak Laporan Mentereng, Rights Issue Jadi Momentum Bangkit?
-
4 Fakta Dim Sum Bonds (SUN Yuan) Indonesia Senilai Rp13,2 Triliun
-
2 Cara Cek dan Daftar DTKS Online untuk Mendapatkan Bansos Pemerintah