Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng mengkritik pembagian dividen PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) untuk tahun buku 2016. Menurutnya, pembagian dividen yang dilakukan terlalu menguntungkan PT Phillip Morris International yang notabene adalah investor asing.
Sebagaimana diwartakan, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan membagi dividen sebesar Rp107,7 per lembar saham. Jumlah tersebut setara dengan 98,2 persen dari laba bersih tahun sebelumnya. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kamis (27/4/2017), perseroan pun mengumumkan kinerja bisnis kuartal pertama 2017 dengan pendapatan bersih sebesar Rp22,6 triliun, naik 3 persen dari Rp21,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menanggapi hal itu, Daeng mengkritik pembagian dividen yang dilakukan PT HM Sampoerna itu. Daeng menilai, pembagian dividen itu hanya menguntungkan PT Phillip Morris International, sebagai pemegang saham terbesar di PT HM Sampoerna Tbk.
“Saat ini, Philip Morris mengempit saham HM Sampoerna sebesar 98,18 persen. Dengan pembagian dividen tersebut, sebagian besar mengalir ke kas Philip Morris,” tegas Daeng.
Daeng menilai, dividen yang diterima Philip Moris dari pabrik rokok terbesar di Indonesia itu, tidak sebanding dengan investasi yang ditanamkan perusahaan rokok asal AS tersebut. Sejak bercokol di Indonesia pada 2005 silam, Philip Morris melakukan ekspansi sebesar 1,9 miliar Dolar AS. Dari jumlah itu, sebanyak 500 juta Dolar AS untuk belanja modal dan 1,4 miliar Dolar AS berupa penerbitan saham baru di PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Belanja modal tersebut untuk perluasan pabrik dan perkantoran serta investasi yang akan dilakukan dalam kurun waktu 2016-2020.
"Secara logika ekonomi, jika memang berkomitmen dalam pembangunan ekonomi Indonesia, perusahaan asing harus melakukan re-investasi. Sementara sekarang ini lalu lintas transfer keuntungan perusahaan asing sangat bebas," terang Daeng.
Ditambahkan Daeng, dengan melakukan re-investasi, maka, akan tercipta modal bergulir yang pada akhirnya juga mendorong ekonomi. Sementara sekarang ini, dengan rezim devisa bebas, perusahaan asing bisa seenaknya melakukan transfer setiap ada keuntungan. Padahal, jika tidak diatur, ujung-ujungnya bisa membuat capital outflow sehingga bisa menjadi defisit.
"Jangan lupa, uang dari hasil keuntungan itu bersumber dari ekonomi Indonesia sehingga tidak bisa lari semuanya, harus ada re-investasi pada sektor lain yang menyerap tenaga kerja membangun industri," tegasnya.
Lebih lanjut menurut Daeng, yang mendesak diatur, juga harus bisa dilacak keuntungan yang didapat dari ekonomi Indonesia itu, kemudian dilarikan ke luar negeri, digunakan untuk apa saja.
Baca Juga: Kontribusi Industri Rokok Nasional Lebih Dari Rp600 Triliun
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
Terkini
-
SIG Rogoh Kocek Rp582 Juta untuk Infrastruktur Jaringan Air Bersih
-
7 Bahan Bangunan Tahan Api untuk Rumah di Jakarta yang Rawan Bencana Kebakaran
-
Akhir Bulan Gak Nangis! Pizza Hut Bagi-Bagi Promo Tebus Murah: Pasta, Pizza, Dessert, Mulai 25rb
-
Siap-siap Sobat Indomaret! Banjir Diskon Hingga 40 Persen Menanti Kamu!
-
Malam Minggu Makin Seru dengan Saldo DANA Kaget: 3 Link Siap Diklaim, Hadiah Hingga Rp249 Ribu!
-
Berkat BRI, Produk Diaper Ramah Lingkungan Dari UMKM Asal Surabaya Ini Kian Diminati
-
Long Weekend Maulid Nabi 2025, BRI Pastikan Transaksi Nasabah Lancar dengan Weekend Banking
-
Pastikan Kualitas Terjaga untuk Masyarakat, Dirut Bulog Tinjau Pemeliharaan Gudang & Beras di Sunter
-
Gudang Garam Lakukan PHK Massal, KSPI: Selamatkan Industri Rokok!
-
5 Jenis Bahan Pintu Rumah Terbaik yang Bikin Hunian Nyaman dan Tampak Elegan