Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menghadiri acara penandatanganan MoU antara Indonesia Best & Grow Investment Group dengan Shenzhen Qixin Construction Group Co.Ltd di Beijing, Cina, Sabtu, (13/5/2017). Kerja sama strategis ini untuk pengembangan kawasan industri terpadu, Golden Integrated Industrial Port Estate (GIIPE) di Medan, Sumatera Utara dengan perkiraan nilai proyek sebesar 7,4 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp99 triliun.
Menurut Luhut, investor tidak perlu takut dalam berinvestasi di Indonesia, karena berbagai peraturan yang menghambat sudah dihapuskan. Pemerintah Indonesia juga menyambut baik adanya kawasan industri GIIPE dan akan mendorong para investor untuk berinvestasi di dalam proyek tersebut.
“Selama kerja sama saling menguntungkan, Pemerintah Indonesia akan memberikan dukungan penuh dan menjamin kenyamanan investasi kepada pada investor,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Airlangga, bahwa Kementerian Perindustrian telah memberikan rekomendasi dan dukungan terhadap pengembangan kawasan GIIPE. Menurutnya, kawasan industri bisa menjadi ujung tombak untuk menarik investasi dan melihat perkembangan industri yang ekspansi di Indonesia.
“Maka, kami juga telah mengumpulkan perusahaan pengelola kawasan industri agar terus meningkatkan daya saing melalui pembangunan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung bagi kebutuhan industri,” imbuhnya.
Sementara itu, Komisaris Best & Grow Investmen, Ishak Charlie memaparkan berbagai keunggulan berinvestasi di kawasan industri GIIPE yang berlokasi di Percut Sei Tuan, Medan, Sumatera Utara. “Letaknya sangat strategis, 16 KM dari pusat Kota Medan, 3.5 KM dari Bandara Internasional Kuala Namu, 9.5 KM dari pelabuhan Belawan,” ujarnya.
Selanjutnya, GIIPE menempati lahan seluas 2.000 Ha dan masih akan melakukan ekspansi lahan seluas 1.000 Ha. Project GIIPE terbagi dalam Power Plant seluas 200 Ha, Seaport seluas 200 Ha, Industrial Estate seluas 1.000 Ha, Residential seluas 200 Ha, Cruise Port, Golf & Palm Resot seluas 100 Ha, Central Business District seluas 300 Ha, dengan nilai total investasi USD 7.438.000.000.
GIIPE sebagai pusat pengembangan industri baru di Kota Medan akan mendorong aktivitas perekonomian di Sumatera Utara pada khususnya, dan di Indonesia pada umumnya. Adanya pelabuhan laut dalam kawasan ini akan meminimalkan biaya logistik yang biasanya terjadi karena jauhnya akses kawasan industri dari pelabuhan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Kandungan Etanol Bikin Vivo dan BP Gagal Beli BBM Pertamina, Patra Niaga: Sudah Lazim
-
Nasib KFC: Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Pekerja
-
Freeport Berhenti Beroperasi Sementara, Fokus Temukan 5 Karyawan yang Terjebak Longsor
-
Kelakar Mau Dipukul Bupati, Menkeu Purbaya: Transfer ke Daerah Dipangkas Biar Bersih dan Efektif
-
Menkeu Purbaya Sebut Pemerintah Mau Buat Kawasan Industri Hasil Tembakau
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok
-
Jadi BP BUMN, 12 Poin Penting Perubahan UU BUMN: Wamen Dilarang Jadi Komisaris
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Daftar Konglomerat Kelas Kakap yang Beli Patriot Bond, Ada Barito Hingga Djarum
-
Sah! Kementerian BUMN Berubah Jadi Badan Pengatur BUMN