Suara.com - Puluhan koperasi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dibubarkan, karena dinilai sudah tidak aktif dan tidak bisa dilakukan pembinaan.
Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Mataram H Yance Hendra Dirra di Mataram, Rabu (14/6/2017) menyebutkan, jumlah koperasi yang resmi dibubarkan sebanyak 48 unit.
"Pembubaran 48 koperasi tersebut sesuai dengan keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 1444/Kep/M.KUKM.2/IX/2016," katanya.
Lebih lanjut Yance menyebutkan bahwa sebanyak 48 koperasi yang telah dibubarkan itu sudah diumumkan melalui media cetak, sebagai bentuk sosialisasi agar masyarakat tidak lagi berurusan dengan koperasi tersebut.
Menurutnya, 48 koperasi yang dibubarkan ini merupakan usulan pada 2016, sebanyak 50 koperasi, tapi SK dari Kementerian yang dibubarkan 48 koperasi. Sementara dua koperasi lainnya masih ada kekurangan administrasi yang harus segera dilengkapi.
Dalam pembubaran koperasi membutuhkan proses panjang, bahkan ada tim khusus yang berasal dari berbagai unsur di antaranya kejaksaan, kepolisian dan Dewan Koperasi.
"Jadi kami tidak main-main dalam mengusulkan pembubaraan koperasi, jika keliru kami bisa dituntut," ujar Yance.
Ia mengatakan setelah adanya pembubaran 48 koperasi itu masih ada sekitar 150 koperasi yang terindikasi tidak aktif dan saat ini dalam proses pengawasan dan pembinaan.
Pembinaan yang dilakukan itu antara lain, berupa pelatihan manajemen dan akutansi. Namun, katanya, rata-rata masalah yang dihadapi koperasi tidak aktif ini adalah kurangnya modal.
Baca Juga: Banyak Jurnalis Kurang Menyadari Pentingnya Masalah Persekusi
"Selain itu, ada yang dipicu karena pengurus tidak jelas, anggota hilang dan alasan-alasan lainnya," katanya.
Data Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Mataram menyebutkan, jumlah koperasi di Kota Mataram awalnya tercatat sebanyak 603 unit.
Dari jumlah itu, sekitar 400 koperasi aktif, sementara 200 koperasi tidak aktif, dan 48 koperasi telah dibubarkan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur