Moda transportasi udara menjadi andalah masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun 2017. Dari prakiraan yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan, jumlah kenaikan pengguna jasa transportasi udara pada musim lebaran tahun 2017 ini akan meningkat 9,8 persen dibanding tahun 2016. Ternyata realisasi sampai dengan H2 naik significant melebihi prediksi sebesar 12,88 persen dari tahun sebelumnya, demikian juga tahun yang lalu naik 12,25 persen.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso menilai kenaikan lebih dari 12 persen berturut turut selama dua tahun terakhir untuk jumlah penumpang angkutan udara mudik tersebut merupakan salah satu indikator kenaikan perekonomian masyarakat Indonesia dalam dua tahun terakhir.
“Harga tiket pesawat kan lebih mahal dibanding transportasi lain. Jika permintaan meningkat, berarti daya beli sebagai indikator perekonomian masyarakat Indonesia juga meningkat,” kata Agus di Jakarta, Jumat (30/6/2017).
Selain daya beli masyarakat meningkat, minat masyarakat mudik via jalur udara disebabkan karena adanya beberapa daerah yang infrastrukturnya sudah terjangkau pesawat dengan adanya pembangunan bandara-bandara baru serta adanya tambahan jadwal penerbangan atau extra flight.
“Kumulatif pada dua tahun terakhir ini, kenaikan jumlah pemudik meningkat terus, tahun 2015 pencapaian 6,81 persen terhitung secara total. Sedangkan penigkatan di tahun 2016 sebesar 12,25 persen dan tahun 2017 posisi hingga H2 sudah mencapai 12,88 persen. Ini menunjukkan daya beli masyarakat yang terus meningkat dan menjadi salah satu indikator peningkatan ekonomi negara serta kesejahteraan masyarakat” papar Agus.
Peningkatan jumlah penumpang terbesar terjadi pada H-2 (23 Juni), dan untuk rute internasional, terjadi pada H1 (25 juni).
Di sisi lain, Agus juga mengingatkan kembali agar semua pihak mematuhi aturan terkait keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan. Pihak operator harus selalu mematuhi SOP yang sudah ditetapkan. Sedangkan para penumpang juga harus mematuhi aturan-aturan yang ada. Dengan adanya permintaan yang tinggi tersebut dihimbau kepada seluruh stake holder penerbangan untuk menyelenggarakan transportasi udara yang mengedepankan keselamatan, keamanan dan kenyamanan.
Baca Juga: Kemenhub: Kemajuan Industri Penerbangan Berkat Swasta
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!