Suara.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR Roem Kono mengatakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman kecolongan atas munculnya beras oplosan.
Kasus beras oplosan ini diketahui dari pengungkapan Polri terhadap PT Indo Beras Unggul. PT. IBU memoles padi yang dibeli dari petani dengan harga Rp7 ribu per kilogram kemudian dipoles menjadi beras premium. 'Beras premium' itu dijual dengan harga sebesar Rp20.400 perkilogram.
Praktik kecurangan PT IBU ini diperkirakan membuat negara mengalami kerugian hingga ratusan trliun rupiah.
"Ini kecolongan. Ini tiba-tiba saja muncul persoalan beras, skandal beras yang sangat luar biasa dan kalau dihitung (kerugian) itu sampai triliunan. Ini perlu diusut dan Mentan harus memperhatikan ini sehingga solusinya bagaimana untuk jalan keluarnya," kata Roem di DPR, Jakarta, Senin (24/7/2017).
Roem menduga kasus ini sudah berjalan lama. Dia pun menyayangkan kasus ini baru terungkap sekarang.
"Kalau itu dicegah sejak dini, itu tidak terjadi sekarang. Mngkin mereka sudah bertahun-tahun atau berbulan-bulan melakukan ini," ujar dia.
Menurut Roem, tindakan ini merupakan sebuah kejahatan yang harus diusut. Dia pun memberikan apresiasi atas kinerja penegak hukum yang mampu mengungkap kasus ini.
Politikus Golkar juga ini berharap supaya aksi seperti ini tidak terjadi. Dia khawatir, kasus serupa terjadi pada komoditi lainnya.
"Saya kira itu bukan hanya (beras) ini. Akan ada komoditi lain, seperti langkanya garam, fluktuasi harga yang tidak menentu dari sembilan bahan pokok. Dan ini yang harus diberantas," ujarnya.
Baca Juga: Siapa Orang Gede Terlibat Mafia Beras, PPATK dan KPK Ayo Kejar!
"Kita bersama-sama dengan Kementerian (Pertanian) mendorong untuk menertibkan ini," tambah Roem.
Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang terdiri dari Mabes Polri, Kementerian Pertanian (Kementan), dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menggerebek pabrik beras PT Info Beras Unggul di Jalan Rengasbandung Kilometer 60, Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7/2017) malam.
Dalam penggerebekan itu, Satgas Pangan mengamankan beras sebanyak 1.162 ton jenis IR64 yang akan dijadikan beras premium dan dijual dengan harga 3 kali lipat di pasaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Meski Kinerja Ekspor Moncer, Industri Hasil Tembakau Dapat Tantangan dari Rokok Ilegal
-
Pengusaha Ungkap Ternyata Ada Industri yang Sulit Rekrut Tenaga Kerja RI
-
Harga Emas Turun Lagi: Galeri 24 dan UBS Kompak Melemah di Pegadaian
-
PANI Laporkan Proyek Ambisius Berkapasitas 104 Ribu Orang
-
Komisaris Utama PHE Lapor LHKPN, Harta Kekayaan Tembus Rp3,08 Triliun
-
BREN Jadi 'Largest Addition' di MSCI, Apa Artinya Bagi Investor Indonesia?
-
Sentimen Positif Pasar Modal Sejak Purbaya Jadi Menkeu: IHSG 6 Kali Cetak Rekor All Time High!
-
3 Rekomendasi Lokasi Rumah di Bogor untuk Kisaran Harga Mulai 400 Jutaan
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi