Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menyindir target pertumbuhan ekonomi pemerintah yang tercantum dalam RAPBN 2018. Menurutnya, target tersebut seolah menampakkan Presiden Joko Widodo tidak percaya diri dengan kinerja pemerintahannya di bidang ekonomi.
"Loh kok Joko Widodo kurang percaya diri sih hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,4 persen tahun 2018. Ada apa ini?," kata Arief di Jakarta, Kamis (17/8/2017).
Kalau targetnya 5,4 persen, menurut Arief, bisa jadi realisasi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2018 di bawah 5 persen. Kalau hanya 5,4 persen berarti lapangan kerja baru tidak akan tumbuh dan perekonomian nasional makin sulit seperti dalam tiga tahun terakhir.
"Tiga tahun terakhir saja target pertumbuhan ekonomi yang dipatok itu cukup tinggi dan realisasinya meleset hingga 0,7 persen. Dimana realisasinya cuma tumbuh mendekati 5 persen," ujarnya.
Kalau lifting minyak bumi cuma 800.000 barel/day dan dan gas 1,2 juta barel setara minyak, maka impor minyak akan semakin meningkat. Ini makin jauh dari harapan untuk menciptakan ketahanan energi. Menurutnya,ini bisa jadi tanda tanda Presiden Jokowi akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), elpiji serta tarif dasar listrik (TDL).
Kalau harga minyak mentah dipatok 48 US dollar per barrel kayak juga akan meleset karena bisa jadi menurut pengamat, minyak dunia minyak mentah tahun 2018 akan berada dikisaran 55 dolar Amerika Serikat (AS)/barrel. Jika ini yang terjadi, justru akan memberatkan sisi fiskal anggaran tahun 2018.
Terkait hutang luar negeri yang meningkat walaupun katanya digunakan untuk membangun infrastruktur multiyears, juga harus dikelola secara hati hati. Karena banyak proyek infrastruktur yang dibangun sebenarnya tidak banyak mendukung tumbuhnya perekonomian masyarakat.
"Karena bahan baku dan alat alat Untuk membangun semuanya berkonten import hanya semen,batu dan pasir saja yang asli produk Indonesia," jelasnya.
Baca Juga: Jokowi Klaim Angka Kemiskinan Turun, Gerindra: Tidak Sesuai Fakta
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi Klaim Angka Kemiskinan Turun, Gerindra: Tidak Sesuai Fakta
-
Gerindra: Prestasi Ekonomi Jokowi di 2018 Tidak Akan Gemilang
-
Bikin Haru, Sukaji Bersepeda dari Jabar ke Istana Demi Lihat...
-
Upacara HUT RI Jokowi Pakai Baju Kalimantan, JK Pilih Adat Bugis
-
Doakan Jokowi Gemuk, Tifatul Disindir soal Sapi dan Akun Porno
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam