Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan, infrastruktur merupakan kunci untuk meningkatkan peringkat daya saing Indonesia. Apalagi, konteks kompetensi global yang semakin ketat membuat kerjasama seluruh pihak mutlak dilakukukan. Berdasarkan data The Global Competitiveness Report 2016-2017 dari World Economic Forum (WEF), daya saing Indonesia berada pada peringkat 41 dan daya saing infrastruktur pada peringkat 60.
Kementerian PUPR menargetkan dapat meningkatkan peringkat daya saing infrastruktur menjadi peringkat 40 global. Meskipun, peringkat daya saing infrastruktur Indonesia pada tahun 2016 telah berhasil naik ke peringkat 60 meningkat 2 poin dari tahun 2015 pada posisi 62. "Bila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, peringkat kita masih tertinggal," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Yusid Toyib, dalam jumpa pers Forum Nasional Daya Saing Infrastruktur di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Menurut Yusid, untuk meningkatkan daya saing tersebut, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Konstruksi selaku pembina jasa konstruksi nasional, mendorong keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan yang terstruktur dan sistematis dalam rangka meningkatkan daya saing infrastruktur. Selain itu, Ditjen Bina Konstruksi akan mengumpulkan semua stakeholder dari Kementerian atau lembaga (K/L), badan usaha jasa konstruksi, perusahaan teknologi dan rantai pasok energi, asosiasi badan usaha, asosiasi profesi, akademisi dan investor untuk membahas bagaimana percepatan infrastruktur bisa dilakukan.
"Rencananya kami akan menggelar Forum Nasional Daya Saing Infrastruktur di Hotel Shangrila Jakarta, hari Selasa, 22 Agustus mendatang. Forum Nasional ini diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan terobosan bagi perbaikan pilar-pilar dayasaing negara umumnya dan daya saing infrastruktur khususnya. Dengan demikian, langkah-langkah nyata apa saja untuk peningkatan daya saing infrastruktur akan terwujud," terang Yusid.
Dirjen Bina Konstruksi menyebutkan, daya saing sangat dipengaruhi institusi, infrastruktur, kondisi makroekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar. Sementara, untuk peringkat efisiensi faktor pendidikan dan pelatihan menjadi kunci utamanya. "Selain itu, efisiensi tenaga kerja, pengembangan pasar keuangan kesiapan teknologi dan ukuran pasar juga harus diperhatikan," ucapnya.
Dalam persiapan menuju Forum Nasional Daya Saing Infrastruktur , Ditjen Bina Konstruksi sudah menggelar berbagai tahapan mulai dari pra forum nasional, pra FGD, FGD I dan FGD II yang intinya menjaring berbagai masukan dari pada stakeholder terkait apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya saing tersebut.
Nantinya, ada 8 narasumber yang akan terlibat dalam forum tersebut. Para pembicara itu antara lain, Aviliani Pengamat ekonomi, Danang Parikesit pengamat infrastruktur transportasi Indonesia, Arie Setiadi Moerwanto Direktur Jenderal Bina Marga, I Gusti Putu Suryawirawan Direktur Jenderal Industri Logam, Alat Transportasi, Elektronika Kementerian Perindustrian, Muh. Saptamurti Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian Sekretariat Negara, Wahyu Utomo Deputi Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Bidang Perekonomian, Kepala BPPT Unggul Priyanto serta Bintang Perbowo Direktur Utama PT. Wijaya Karya.
Hasil yang ingin didapatkan dari Forum Nasional Daya Saing Infrastruktur adalah rekomendasi kebijakan terobosan bagi perbaikan pilar-pilar daya saing negara umumnya dan daya saing infrastruktur pada khususnya, sehingga bisa terwujud langkah nyata untuk peningkatan daya saing tersebut.
Baca Juga: BURT Telepon Menteri PUPR Mau Renovasi Gedung DPR
Menurut Yusid untuk meningkatkan daya saing infrastruktur tidak semata ditentukan oleh besarnya pendanaan namun terobosan yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada. "Kami hanya akan mengoptimalkan anggaran yang dialokasikan dan bagaimana bisa membangun infrastuktur secara berkualitas sebagai komitmen bersama stakeholder yang terlibat," tandas Yusid.
Acara diskusi bersama media jelang Forum Nasional tersebut dihadiri Direktur Bina Investasi Infrastruktur Masrianto, Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan Dudi Suryo Bintoro, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Panani Kesai, Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Ober Gultom, Direktur Bina Investasi Infrastruktur Masrianto, Direktur Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Darda Daraba serta Direktur Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi Yaya Supriyatna Sumadinata (*)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Pendapatan Negara Seret, Bahlil Pertimbangkan Segera Buka Lagi Freeport
-
Sebut Bukan Urusannya! Menkeu Purbaya Lempar Bola Panas Redenominasi ke Bank Sentral
-
Revitalisasi Terminal 1C Rampung, Kapasitas Bandara Soetta Bertambah 96 Juta Orang
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
8 Ide Usaha Modal Rp 500 Ribu Paling Kreatif untuk Pemula dan Pelajar
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Bos Pertamina Sebut Negosiasi Shell dan Vivo Soal Pembelian BBM Murni Masih Jalan
-
Bos Pertamina Telah Cek 560 SPBU Jatim, Hasilnya Diklaim Nggak Ada Masalah
-
Asabri Perluas Layanan Klaim Dana Pensiun Jadi 1.900 Titik
-
TKI Jadi Incaran Para Penipu Online, Dana Rp 7,1 Triliun Hilang