Suara.com - Presiden Joko Widodo menilai perubahan dunia yang begitu cepat seiring perkembangan teknologi. Makanya ia mengingatkan khasanak akademik agar tidak terjebak pada rutinitas, dan terus berinovasi.
"Jangan sampai kita terjebak rutinitas dan kita tidak sadar dunia telah berubah begitu cepatnya. Marilah kita lihat Elonmusk yang berbicara Hyperloop, tentang Space X, mobil fantastis masa depan Tesla, yang memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain dengan sangat cepatnya," kata Jokowi dalam menyampaikan orasi dalam Dies Natalis ke 54 Institut Pertanian Bogor (IPB) di Graha Widya Wisuda, Kampus Dermaga, Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/9/2017).
Dia membandingkan, Indonesia jauh tertinggal untuk transaksi pembayaran sehari-hari sekitar 90 persen masyaraka masih secara tunai. Mungkin ada 10 persen dari masyarakat Indonesia yang sudah memakai kartu kredit untuk transaksi pembayaran, meskipun Jokowi mengaku tak pernah punya kartu kredit.
"Meskipun saya sampaikan apa adanya, dari dulu sampai sekarang saya nggak pernah pegang yang namanya kartu kredit. Tetapi ini sudah ketinggalan lagi, kartu kredit sudah nggak dipakai, sudah ada paypall. Paypall dilindas lagi, karena perubahan yang sangat cepat oleh yang namanya Alipe," ujar dia.
Bahkan, lanjut dia, sekarang orang tak perlu datang ke pasar, super market untuk belanja barang. Sudah banyak produk-produk yang dipasarkan secara online dan pemesanannya bisa dengan aplikasi yang tersedia, serta langsung diantar.
"Sekarang kita kalau beli apa-apa pasti datang ke kita, karena ini tidak bisa kita hambat dan tolak. Membayar dengan smartphone. Kita beli apa, kita tunjukkan ke mereka, dengan tik tik tik tik tik, duit kita di bank hilang. Ini perubahan yang tidak bisa kita hambat," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memprediksi 10 tahun ke depan landscape politik global, nasional, dan daerah juga akan berubah. Hal ini nanti dipengaruhi oleh generasi milenial yakni generasi W dan generasi Y.
Bahkan menurut dia, 5-10 tahun mendatang generasi muda sudah tak baca koran dan nonton TV lagi, namun mengakses berita, informasi dan hiburan secara online.
"Mereka akan klik online, mereka mau minta apa sudah ada semuanya. Mau minta film apa, video apa, semuanya kayak Netfix sekarang, semuanya ada di situ. Ini yang akan berubah landscape ekonomi, berubah landscape politik. Ini yang harus kita sadari, perubahan itu sangat cepat," ujar dia.
Baca Juga: TPK Koja Utamakan Kepentingan Perekonomian Nasional
Maka dari itu, Jokowi mengajak semua pihak dan segala sektor untuk terus berinovasi dan mengikuti perkembangan teknologi supaya tak ditinggal negara-negara lain. Khususnya untuk sektor pertanian, perikanan.
"Saya sudah sering menegur kepada menteri saya, urusan nelayan misalnya. Sudah berpuluh tahun kita ngurusi cantrang tidak selesai-selesai, padahal dunia sudah berubah. Sudah ada offshore aquaculture, kenapa kita tidak bisa mengikuti era perubahan yang sangat cepat ini. Didik nelayan kita bagaimana membangun sebuah offshore aquaculture, tidak urusan hanya masalah cantrang yang nggak selesai-selesai. Sudah cantrang stop selesai, tapi berikan sebuah edukasi yang baik mengenai offshore aquacultere. Di bidang pertanian juga sama," ujar dia.
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi Berorasi di Sidang Dies Natalis ke-54 IPB
-
Jokowi Minta Menteri Tak Ikut Kampanye Pilpres, Ini Kata Mendagri
-
Tak Mau Terbuka, Mabes Polri Nilai Novel Malah Hambat Kasusnya
-
Hadiri Rakernas Projo, Jokowi Singgung Kampanye Pilpres 2019
-
Panglima OPM Kembali ke NKRI, Dukung Pembangunan Jokowi di Papua
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI