PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. menjalin kerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei dalam memberdayakan ekonomi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan. Bertempat di Taipei,Taiwan, Sabtu (28/10/2017), penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan antara Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BRI Sis Apik Wijayanto dengan Kepala KDEI Taipei Robert James Bintaryo. Penandatanganan MOU disaksikan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Sri Agustina, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Hery Sudarmanto, Direktur P2P – BNP2TKI Arini Rahyuwati, Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Khrisna Syarif serta Direktur Utama BRI Suprajarto.
"Kerja sama ini bertujuan untuk mensinergikan antara BRI dengan KDEI Taiwan untuk memberikan pelayanan finansial yang komprehensif bagi para TKI selama di Taiwan maupun setelah kembali ke Indonesia," kata Suprajarto dalam keterangan tertulis, Minggu (29/10/2017).
Penyediaan dan pemanfaatan jasa-jasa perbankan bagi pekerja migran di Taiwan diimplementasikan dengan pemberian akses perbankan melalui Kartu Pekerja Indonesia (KPI) yang dimiliki oleh TKI. “Kerja sama ini merupakan bentuk kepedulian Bank BRI untuk memberikan akses perbankan yang memadai bagi para pahlawan devisa negara. Dengan adanya akses layanan perbankan terintegrasi yang kami berikan melalui KPI, kami berharap para pekerja TKI di luar negeri semakin nyaman dalam bekerja” ungkap Suprajarto.
Kartu KPI digunakan oleh pekerja Indonesia yang menjadi TKI di Taiwan. Kartu ini juga berfungsi sebagai kartu identitas TKI dan berisi informasi terkait ketenagakerjaan. KPI merupakan kartu identitas pekerja TKI yang dapat berfungsi sebagai kartu untuk mengakses berbagai fasilitas perbankan.
“Kami menambahkan fasilitas perbankan yang terintegrasi dengan KPI agar bisa digunakan sebagai kartu debit BRI dan bisa dimanfaatkan untuk transaksi pengiriman uang valas (remittance). Selain itu, pemegang KPI dapat memanfaatkan kartu KIP sebagai rekening induk pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Hal ini dilakukan dalam upaya memberikan rasa aman, perlindungan, dan pemberian nilai tambah untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja migran Indonesia”, imbuh Suprajarto
Untuk mempermudah layanan remitansi Bank BRI di Taiwan dan negara-negara lainnya, Bank BRI menyediakan Layanan BRIfast Remittance yang didukung kerjasama bilateral antara BRI dan 49 Counterpart Remittance terpilih yang tersebar di berbagai negara dan telah menggunakan aplikasi BRIfast Remittance System, negara tersebut antara lain Arab Saudi, Hongkong, Qatar, Singapura, Taiwan, Brunei, Jepang, UAE, USA, Korea, Malaysia dan Taiwan. Taiwan merupakan negara dengan penempatan TKI selama tahun 2017 terbesar setelah Malaysia.
Mengutip data Ministry of Labor Taiwan, hingga September 2017, jumlah tenaga kerja Indonesia di Taiwan tercatat sebanyak 256.592 orang.
Baca Juga: Pemerintah Mau Turunkan Bunga KUR, BRI Minta Tambah Subsidi
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
ESDM Mau Perpanjang Kebijakan Pembelian BBM Subsidi Tanpa QR Code di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?
-
Program MBG Jadi Contoh Reformasi Cepat, Airlangga Pamerkan ke OECD
-
Bantuan Logistik Rp600 Juta Mengalir ke Wilayah Terdampak Banjir di Sumatra
-
Kisah Muhammad Yusuf, AgenBRILink Sebatik yang Permudah Akses Keuangan Masyarakat Perbatasan
-
Meski Ada Israel, Airlangga Ngotot Indonesia Tetap Masuk Keanggotaan OECD