Suara.com - Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, menyarankan kepada pemerintah untuk lebih banyak menggali sumber-sumber pajak yang potensial. Hal tersebut bertujuan untuk mendorong penerimaan pajak di Indonesia.
"Kalau ingin tingkatkan pajak, pilih yang tinggi. Kalau misalnya pertanian maju, sumbangan ke pajak kecil. Tapi kalau manufaktur tumbuh 1, pajaknya naik 1,5. Jadi ini terasa sekali. Tapi bukan artinya pertanian dicampakkan," ujar Faisal di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2017).
Lebih lanjut, Faisal mengatakan, pemerintah harus mengalihkan sumber daya manusia (SDM) yang selama ini berada di sektor pertanian ke industri manufaktur. Tujuannya agar SDM ini memiliki pendapatan yang tetap.
"Jadi pemerintah punya tambahan pajak tetap perorangan. Yang harus kita lakukan adalah modernisasi sektor pertanian. Ini terlalu banyak yang kerja di sektor pertanian. Sekarang 30 persen (masyarakat yang bekerja di sektor pertanian), cukup 10 persen saja (seharusnya). Ini sistem pajaknya secanggih apa pun tapi objeknya tidak ada, ya percuma," katanya.
Berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, realisasi penerimaan pajak dari sektor industri hingga kuartal III 2017 mencapai Rp224,95 triliun, atau tumbuh 16,63 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Capaian tersebut lebih besar dibandingkan sumbangan sektor perdagangan sebesar Rp134,74 triliun, sektor keuangan Rp104,92 triliun, konstruksi Rp35,40 triliun, informasi komunikasi Rp32,19 triliun, pertambangan sebesar Rp31,66 triliun, dan dari sektor lainnya yang Rp156,19 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak