Suara.com - Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia Faisal Basri meminta kepada pemerintah untuk memasang target penerimaan pajak yang lebih realistis dan jangan terlihat ambisius.
“Kenapa harus realistis, karena selama ini realisasinya itu tidak pernah mencapai target,” kata Faisal di Plaza Bank Mandiri, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2017).
Pada periode 2006 sampai 2014, realisasi pajak DJP hanya 96 persen. Pernah sekali mencapai 107 persen saat ramai harga komoditas. Namuan, saat memasuki dua tahun pertama pemerintahan Jokowi, realisasi penerimaan pajak menurun ke 82 persen.
"Jadi jangan salahkan pajaknya, targetnya ketinggian. Pada 2016 realisasi tanpa Tax Amnesty hanya 74 persen mungkin terendah sepanjang sejarah. Terus mau digenjot 100 persen, kelimpungan lah dunia usaha," ujarnya.
Selain itu, lanjut Faisal, rendahnya rasio pajak di Indonesia juga menjadi salah satu faktor penghambat realisasi pajak.
"Apalagi dalam lima tahun belakangan rasio pajak terus menurun. Sedangkan di negara-negara lain naik. Jadi kita pada level yang masih rendah justru turun terus dalam 5 tahun terakhir," kata Faisal.
Pada 2012 rasio pajak di Indonesia berada diangka 11,4 persen. Namun setelah itu terus menurun menjadi 11,3 persen di 2013, 10,9 persen di 2014, 10,8 persen di 2015, 10,4 persen di 2016 dan di 2017 diperkirakan hanya mencapai 10,1 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
Terkini
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak
-
Bukan Bitcoin! Koin Kripto Ini Diprediksi Bakal Meroket Tahun 2026
-
IHSG Bangkit Setelah Libur Panjang, Kembali ke Level 8.600
-
Pemerintah Mulai Tentukan Lokasi Hunian Tetap untuk Korban Banjir Sumatera