Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, mengatakan bahwa peresmian SPBU Vivo, yang berlokasi di Cilangkap Jakarta Timur, sempat menimbulkan kehebohan dan menimbulkan pertanyaan publik. Menurutnya, paling tidak ada tiga pertanyaan yang mengemuka di publik.
"Pertama, apakah masuknya Vivo yang menjual jenis BBM Research Octane Number (RON) tidak melanggar aturan?," kata Fahmy dalam keterangan resmi, Selasa (31/10/2017).
Pertanyaan kedua yang muncul adalah mengapa harus Menteri Energi Sumber Mineral (ESDM) Ignasius Jonan yang harus meresmikan SPBU Vivo, yang seolah berperan sebagai marketing officer PT Vivo. Pertanyaan ketiga adalah mengapa harga RON89 Vivo bisa lebih murah daripada harga RON88 Pertamina?.
Sejauh ini, penjelasan dari Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, keberadaan SPBU Vivo yang dioperasikan PT Vivo Energy SPBU Indonesia, anak usaha pemegang Izin Niaga Umum BBM PT VIVO Energy Indonesia, tidak menyalahi aturan. Hal ini mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut Pasal 1 ayat 3, RON89 termasuk jenis BBM umum, yang pendistribusiannya dilakukan oleh Badan Usaha pemegang Izin Usaha Niaga Umum (IUNU) BBM.
Selama PT Vivo sudah mendapatkan IUNU secara syah, maka PT Vivo berhak mendistribusikan RON89 secara legal di seluruh wilayah Indonesia.
Namun, agar ada perlakukan adil dengan Pertamina, yang menjual RON88 hampir serupa dengan RON89, Pemerintah juga harus memberikan penugasan kepada PT Vivo.
"Tidak hanya menyalurkan BBM Penugasan, tetapi juga menjalankan kebijakan BBM Satu Harga, sebagaimana dibebankan kepada Pertamina," ujarnya.
Kalau PT Vivo bersedia mendistribusikan BBM murah untuk rakyat dalam BBM Satu Harga, maka kebijakan mulia yang digagas oleh Presiden Joko Widodo akan sangat terbantu. "Kebijakan ini akan dapat dipercepat penerapannya di seluruh wilayah Indonesia," tutupnya.
Baca Juga: Resmikan SPBU Vivo Cilangkap, Jonan: Harga BBM Makin Terjangkau
Berita Terkait
-
Kegempaan Turun, Status Gunung Agung Diturunkan Jadi Siaga
-
Resmikan SPBU Vivo Cilangkap, Jonan: Harga BBM Makin Terjangkau
-
Jonan Minta Inpex Tetap Bangun Kilang LNG Darat di Blok Masela
-
Pemerintah Usul Nilai Air Tanah dalam Usaha Hulu Migas Diatur
-
Ini Pesan Presiden Jokowi Kepada Jonan Terkait Negosiasi Freeport
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun