Suara.com - Sejak awal berdiri, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk., atau lebih dikenal dengan nama Bank BJB berkomitmen untuk melayani masyarakat sebagai bank umum terpercaya dengan dukungan kuat dari pemerintah daerah selaku pemegang saham. Saat ini, Bank BJB telah memiliki jaringan kantor yang tersebar di Indonesia, terutama Jawa Barat, Banten, dan Jakarta yang merupakan pusat perekonomian Indonesia.
Seiring dengan berkembangnya literasi keuangan masyarakat Indonesia, Bank BJB berambisi untuk menangkap berbagai peluang ekspansi dengan memperkuat strategi usaha, memperluas jaringan, dan meningkatkan penetrasi pasar melalui pertumbuhan usaha dan kemitraan strategis untuk meningkatkan nilai stakeholders.
Oleh karenanya, Bank BJB (IDX : BJBR) memutuskan untuk menerbitkan surat utang melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB), dengan total target dana yang diperoleh sebesar Rp 4,5 T, dimana pada tahap I tahun 2017 ini diterbitkan sebesar Rp2,5 T, yang terdiri dari Obligasi sebesar Rp1,5 T dan Obligasi Subordinasi sebesar Rp1 T, sebagai upaya mendiversifikasi instrumen pendanaan dan permodalan dalam rangka ekspansi kredit perusahaan.
Direktur Utama Bank BJB, Ahmad Irfan, mengatakan, dana dari hasil obligasi ini akan digunakan untuk ekspansi kredit.
“Perusahaan akan menempatkan dana tersebut dalam struktur dan instrumen keuangan yang aman, likuid dan menguntungkan,” ujar Irfan, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Skema obligasi yang ditawarkan Bank BJB pada PUB tahap I tahun 2017 senilai Rp2,5 T, yang terdiri dari Obligasi sebesar Rp1,5 T, yang terbagi menjadi tiga seri, yakni Seri A dengan tenor 3 tahun, Seri B tenor 5 tahun, dan Seri C tenor 7 tahun, serta Obligasi Subordinasi sebesar Rp1 T, yang terbagi menjadi 2 seri, yakni Seri A dengan tenor 5 tahun dan Seri B dengan tenor 7 tahun dengan pembayaran kupon dilakukan setiap 3 bulan.
Obligasi yang diterbitkan ini mendapatkan peringat idAA- (Double A Minus) dan idA (Single A) untuk Obligasi Subordinasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Masa penawaran awal instrumen ini dibuka pada 27 Oktober - 10 November 2017, dengan masa penawaran umum diperkirakan akan dilakukan dari 24 November - 28 November 2017, serta penjatahan akan dilakukan pada 29 November 2017. Adapun pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan dilakukan pada 4 Desember 2017.
Dalam aksi korporasi ini, bank bjb menunjuk empat perusahaan penjamin pelaksana emisi, yakni BCA Sekuritas, CIMB Sekuritas Indonesia, RHB Sekuritas Indonesia dan Sucor Sekuritas. Selain itu, PT Bank Mega, Tbk ditunjuk sebagai Wali Amanat dalam penerbitan instrumen tersebut. Secara total, emiten bersandi saham BJBR ini telah 8 kali menerbitkan Obligasi dan 1 kali menerbitkan Obligasi Subordinasi.
Sebagai informasi, Bank BJB mencatatkan kinerja keuangan pada Triwulan II 2017 dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun dari masyarakat naik menjadi sebesar Rp85,4 T, atau tumbuh 15,6 persen year on year (y-o-y). Total Aset Bank BJB tercatat sebesar Rp108,6 T, atau tumbuh 11,7 persen y-o-y. Sebagai lembaga perbankan yang menjalankan fungsi intermediasi, Bank BJB juga berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit yang cukup baik yakni mencapai 12,9 persen y-o-y, dengan total kredit yang disalurkan Bank BJB sebesar Rp68,2 T.
Pertumbuhan kredit yang cukup baik ini diimbangi dengan keberhasilan Bank BJB menjaga Rasio Kredit Bermasalah (NPL) di level 1,57 persen, atau jauh lebih baik dibandingkan Triwulan II 2016, yang berada pada level 2,02 persen. Kinerja yang positif ini membawa laba bersih bank bjb tercatat sebesar Rp829 M.
“Tren peningkatan kinerja secara keseluruhan berhasil kita jaga dengan baik, sehingga kami tetap optimistis bahwa tahun 2017 ini akan mampu kita lalui dengan catatan kinerja yang membanggakan," tambah Irfan lagi.
Ia menambahkan, “NPL kita turun terus sejak 2014, sekarang sudah 1,57 persen. Target kita adalah bisnis yang berkualitas. Diharapkan dengan itu, Bank BJB tetap eksis di masa yang akan datang dan dapat masuk dalam jajaran 10 besar bank nasional yang berkinerja baik.”
Sebagai upaya untuk mewujudkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan berkesinambungan, di dalam menjalankan roda perusahaan, Bank BJB senantiasa mematuhi peraturan yang berlaku sehingga implementasi Good Corporate Governance (GCG) dapat berjalan dengan baik.
“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan Bank BJB dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan azas prudential banking” tutup Irfan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar