Suara.com - PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) mencatat total suntikan modal berupa pinjaman kepada delapan BUMN. Suntikan ini dalam rangka restrukturisasi dan revitalisasi hingga September 2017 mencapai Rp1,939 triliun.
"Outstanding pinjaman kepada delapan BUMN mencapai Rp1,939 triliun tersebut merupakan akumulasi sejak perusahaan tersebut masuk dalam program restrukturisasi dan revitalisasi yang dijalankan PPA," kata General Manager Business Advisory and Asset Management Dikdik Permadi, di sela Paparan Kinerja PPA 2017, di Malang, Jawa Timur Kamis (7/11/2017).
Delapan perusahaan penerima pinjaman tersebut yaitu PT Dirgantara Indonesia (Persero) sebesar Rp605 miliar, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Rp604,2 miliar, PT Pal Indonesia (Persero) Rp225,8 miliar, dan PT Kertas Kraft Aceh (Persero) Rp277,4 miliar.
Selanjutnya PT Industri Gelas (Persero) sebesar Rp122,8 miliar, PT Industri Kapal Indonesia (Persero) Rp32,1 miliar, PT Kertas Kraft Aceh Persero (KKA) sebesar Rp50 miliar, serta PT Survey Udara Penas (Persero) Rp22,5 miliar.
Menurut Dikdik, dana operasional PPA ini sifatnya sebagai dana talangan yang akan dikembalikan perusahaan secara bertahap setelah kinerja usaha membaik sehingga tidak lagi menjadi "pasien" PPA.
"Sumber dana pinjaman kepada delapan BUMN tersebut berasal dari penyertaan modal negara (PMN) serta dana operasional PPA," ujarnya.
Dalam menangani KKA, PPA saat ini sedang dalam program revitalisasi yaitu menjembatani kerja sama dengan BUMN Semen untuk pengadaan kertas kantong semen. Namun, KKA harus melakukan rekondisi pabrik kertas yang diperkirakan membutuhkan investasi berkisar Rp1-1,5 triliun.
Adapun total aset KKA pada tahun ini mencapai Rp725 miliar.
Untuk pendanaan program restrukturisasi dan revitalisasi pada 2018, ia menambahkan bahwa PPA masih mempunyai sisa dana PMN yang belum digunakan sebesar Rp500 miliar.
Baca Juga: Kadin Ajak BUMN dan Swasta Jalankan Bisnis Tanpa Korupsi
Sementara itu, GM Business Advisory & Asset Management PPA Ardian Pratama mengatakan bahwa PPA sudah mendapatkan tiga kali suntikan modal dari pemerintah yang mencapai Rp3,250 triliun.
"Pertama, kita dapat PMN Rp1 triliun, kedua Rp1,5 triliun, dan ketiga sebesar Rp750 miliar," ujar Ardian.
Dana PMN sebesar Rp3,25 triliun tersebut telah dialokasikan sebanyak Rp850 miliar kepada PT Waskita Karya (Persero) ketika perusahaan itu masuk dalam program restrukturisasi dan revitaliasi.
Sebesar Rp1,939 triliun dialokasikan kepada delapan BUMN, sedangkan sisanya sekitar Rp400 miliar akan digunakan untuk melanjutkan program restrukturisasi dan revitalisasi pada tahun 2018. (Antara)
Berita Terkait
-
Herry Gunawan: Rangkap Jabatan Dony Oskaria, Langgar Tata Kelola dan Picu Benturan Kepentingan
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Asabri Perkuat Layanan Pensiun Berbasis Empati untuk TNI/Polri
-
PPRE Beberkan Strategi Daya Saing BUMN di Tengah Gempuran Kontraktor Swasta
-
Isi Garasi Dony Oskaria, Kerabat Sultan Andara Dilantik Jadi Kepala BP BUMN
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
Terkini
-
Bahlil Sebut Pasokan Bahan Baku Emas Terganggu Atas Insiden Freeport
-
Purbaya Batal Bentuk Badan Penerimaan Negara: Pajak dan Bea Cukai Tetap di Kemenkeu!
-
Tahun Depan B50 Jalan, Bahlil Punya Opsi DMO CPO
-
Harga Emas Pecahkan Rekor Lagi: Apa yang Mendorong XAUUSD Terus Meroket?
-
Berawal Edukasi, Pertamina Patra Niaga Gaspol Jalankan Program Bioetanol 10 Persen
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 371,5 Triliun per September 2025
-
Penyebab IHSG Anjlok Hampir 2 Persen Sampai 614 Saham Kebakaran
-
Ramai Gagasan Luhut soal Family Office, Ini Contohnya di Berbagai Negara
-
Lewat SCALA, Metranet Bantu Perusahaan Wujudkan Transformasi Strategis Hingga Tahap Implementasi
-
Menkeu Purbaya Klaim Ekonomi Global Mulai Pulih, Tapi Indonesia Perlu Waspada