Suara.com - Ekonom Core, Moh Fadhil, mengatakan penataan logistik Indonesia belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Justru peringkat indeks logistik Indonesia menurun dibanding tahun lalu.
"Dibanding tahun lalu, indeks kita justru menurun. Ini berkebalikan dengan pembangunan infrastruktur kita yang tengah gencar dilakukan," kata Fadhil saat dihubungi Suara.com, Sabtu (18/11/2017).
Fadhil menengarai salah satu sebabnya, upaya perbaikan logistik baru menyentuh angkutan darat. Ini ditandai perbaikan jalan, pembangunan jalan tol baru, perbaikan jembatan dan lain sebagainya.
"Sementara logistik skala besar untuk kegiatan ekspor impor di pelabuhan, justru belum terlalu kelihatan," ujarnya.
Ia mencontohkan sejak masalah dwelling time mencuat tahun lalu, sampai saat ini belum terlihat progressnya. Belum lagi dengan budaya pungli yang masih kerap terjadi di berbagai pelabuhan. Praktek pungli yang melibatkan oknum kepabeanan dengan pihak importir turut memperlama proses administrasi logistik di pelabuhan.
"Saya kira masalah ini harus dicermati segera oleh pemerintah," tutupnya.
Jika dilihat dari biaya logistik nasional, kajian Bank Dunia bekerjasama dengan Pusat Kajian Logistik ITB pada tahun 2013, menunjukkan bahwa ratarata biaya logistik Indonesia selama tahun 2004-2011 mencapai 26,64 persen dari PDB. Dari biaya logistik tersebut komponen biaya angkutan memberikan kontribusi terbesar (12,04 persen dari PDB), sedangkan komponen biaya administrasi memberikan kontribusi terendah (4,52 persen dari PDB) dan kontribusi biaya persediaan berada di urutan menengah (9,47 persen dari PDB).
Biaya angkutan didominasi oleh angkutan darat (72,21 persen); angkutan kereta api (hanya 0,51 persen) memberikan kontribusi terendah, sedangkan biaya persediaan didominasi oleh biaya penyimpanan/holding cost (49,37 persen).
Baca Juga: Menhub Optimis Pelabuhan Probolinggo Bisa Turunkan Biaya Logistik
Berita Terkait
-
Asosiasi Sopir Logistik Curhat ke DPR: Jam Kerja Tak Manusiawi Bikin Penggunaan Doping dan Narkoba
-
NTT Jadi Magnet Pertumbuhan Baru, Akses Logistik Jadi Kunci Buka Potensi Pasar UMKM
-
Industri Logistik Catat Surabaya Jadi 'Jantung' Pengiriman Sparepart di Indonesia
-
Wuling Motors dan Pos Indonesia Hadirkan Mitra EV Sebagai Solusi Kendaraan Logistik
-
Viral Tanggul Beton di Laut Cilincing, Ini Penampakannya
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
Terkini
-
The Fed Pangkas Suku Bunga! Ini Imbasnya ke Ekonomi Indonesia
-
Karyawan Dapur MBG Dapat BPJS Kesehatan dan TK? Ini Rinciannya
-
Konsumsi BBM Diperkirakan Naik Saat Gelaran MotoGP Mandalika
-
Omongan Menkeu Purbaya Soal Data Subsidi LPG Sejalan dengan Sri Mulyani
-
Soal Penyebab Kilang Minyak Dumai Terbakar, Bahlil: Tanya ke Pertamina!
-
Pertamina Pasok 148 Ribu Tabung LPG Ekstra Jelang Hajatan MotoGP Mandalika
-
Kilang Pertamina di Dumai Terbakar, Kementerian ESDM: Kalau Ini Murni Kecelakaan
-
Perusahaan Asal China Kantongi Kontrak Rp15 Triliun, Klaim Mau Jadi Raja Alat Berat Tambang RI
-
Penguatan Rupiah Paling Moncer di Asia
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani