Suara.com - Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan tarif final Kereta Bandara Soekarno-Hatta belum ditetapkan karena masih menunggu jadwal Presiden Joko Widodo meresmikan kereta tersebut pada Desember 2017.
"Harga belum diputuskan. Nanti ditentukan sewaktu Pak Presiden meresmikan. Tentu ada tarif promosi dan final," kata Menteri Rini usai mencoba Kereta Bandara di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa.
Rini memperkirakan setidaknya dalam sepuluh hari ke depan, peresmian akan dilakukan setelah trek baru yang dibangun sepanjang 12 km stabil dan mengeras.
Ia mengatakan peresmian Kereta Bandara Soetta yang berangkat dari Stasiun Sudirman Baru kemungkinan di atas tanggal 7 Desember 2017 oleh Presiden Jokowi.
Menurut dia, tarif KA Bandara yang diusulkan tentunya harus memadai kebutuhan masyarakat dan bisa bersaing dengan moda transportasi lainnya, seperti taksi dan Bus DAMRI.
Selain itu, dengan pembangunan KA Bandara yang sama sekali tidak menggunakan APBN pemerintah, tarif harga diharapkan tidak membebani masyarakat sekaligus bisa menutup biaya operasional PT Railink selaku operator.
"Harapannya Kereta Bandara bisa berdiri sendiri tanpa membebani anggaran negara, tapi tentunya harga harus memadai untuk masyarakat, tidak terlalu berat tapi biaya operasional Railink tertutup," kata Rini.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan pihaknya akan mengikuti segala keputusan penetapan tarif dari pemerintah, meskipun sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan potongan harga sebesar Rp30 ribu dalam masa percobaan hingga 31 Desember 2017.
Heru menjelaskan Kereta Bandara sudah siap dioperasikan jika diresmikan pada awal Desember karena trek baru siap dilewati dan rangkaian kereta juga siap melayani 82 perjalanan per hari.
"Kita tunggu saja dari pemerintah. Kalau Rp30 ribu itu promo kemarin Pak Menteri bilang. Tapi baru saja Bu Menteri bilang tunggu peresmian Pak Jokowi. Intinya kami sudah siap beroperasi," kata Heru.
Sebelumnya, pada Kamis (23/11) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menguji coba pengoperasian KA Bandara. Tarif kereta dipatok dengan harga promo Rp30.000 per orang yang berlaku hingga 31 Desember 2017.
Namun, tarif tersebut merupakan promo sementara karena terhitung mulai 1 Januari 2018 tarif harga Kereta Bandara yang berangkat dari Stasiun Sudirman Baru sampai Bandara Soetta akan disesuaikan menjadi Rp100 ribu per penumpang.
"Kami kasih satu bulan dengan tarif murah dulu, tapi sudah beroperasi penuh. Per 1 Januari 2018, harganya disesuaikan ke seratus ribu rupiah," kata Menteri Budi.
PT Railink telah menyiapkan 10 rangkaian KA Bandara Soekarno-Hatta dengan 82 perjalanan dan kapasitas 33.000 penumpang setiap harinya. Satu rangkaian terdiri atas enam kereta yang mampu mengangkut 272 penumpang.
Jadwal kereta pertama berangkat dari Stasiun Sudirman Baru pukul 03.21 WIB dan sampai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 04.18 WIB, sedangkan untuk perjalanan terakhir pada pukul 22.51 WIB di Stasiun Sudirman Baru dan sampai di Bandara Soetta pukul 23.48 WIB. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur