Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis dana kelolaan (asset under management/AUM) reksadana syariah di Indonesia akan terus meningkat seiring dengan terus meningkatnya jumlah produk.
Direktur Pengawas Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan, Fadilah Kartikasasi di Jakarta, Senin (4/12/2017) mengemukakan hingga akhir November 2017 terdapat sebanyak 174 produk reksa dana syariah dengan AUM sekitar Rp23 triliun.
"Data 2015, ada 93 produk dengan AUM sekitar Rp11 triliun, pada 2016 terdapat 136 produk reksa dana syariah dengan AUM Rp14,9 triliun, dan data per November 2017 ada 174 reksa dana syariah dengan AUM Rp23 triliun. Market share-nya sebesar 5,29 persen," paparnya.
Ia mengharapkan beroperasinya PT PayTren Aset Manajemen (PAM) dapat mendorong kinerja reksa dana syariah lebih baik ke depannya, apalagi minat masyarakat yang berinvestasi ke produk syariah cukup besar.
"Beroperasinya PAM tentunya melihat ada komunitas massa yang besar," katanya.
Pada hari ini Senin (4/12/2017), PT PayTren Aset Manajemen (PAM) resmi meluncurkan dua reksa dana berbasis syariah, yakni PAM Syariah Likuid Dana Safa dan PAM Syariah Saham Dana Falah.
Kedua reksa dana itu sudah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 29 November 2017 lalu, dan mulai ditawarkan ke masyarakat pada 4 Deseber 2017.
Pendiri PayTren Aset Manajemen, Jam'an Nurkhatib Mansur atau biasa disapa Ustadz Yusuf Mansur mengatakan bahwa produk syariah itu tidak hanya diperuntukan bagi masyarakat muslim, namun berlaku bagi semua kalangan.
"Produk investasi syariah untuk kenyamanan, jadi syariah harus di kampanyekan bukan hanya muslim tapi untuk masyarakat yang lebih umum," ujarnya.
Baca Juga: Badan Usaha Yusuf Mansur Akhirnya Resmi Dapat Izin OJK
Pada 2018, lanjut dia, pihaknya menargetkan dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp1 triliun. Jumlah itu meningkat dari estimasi dana kelolaan pada tahun ini yang sebesar Rp500 miliar. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
OJK: Peluang Kecanggihan Teknologi Infomasi di Industri Keuangan, Apa Untungnya?
-
Daftar Pinjol Ilegal Oktober 2025: Ini Cara Cek Izin Pinjaman di OJK
-
Jangan Sampai Jadi Korban Berikutnya! Kenali 7 Ciri Investasi Bodong dari Akun Centang Biru
-
Daftar 96 Pinjol Legal Berizin OJK: Update Oktober 2025
-
Waspadai Akun Centang Biru di Medsos Banyak Tawari Investasi Bodong
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Mencetak Talenta Virtual Assistant Indonesia Siap Go Global
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan