Suara.com - Malam itu, sosok lelaki bertubuh tambun tetap menjajakan dagangannya di kawasan Balai Kota. Lelaki yang memakai baju batik cokelat yang dibalut jaket hitam, tampak semangat menawarkan kue donat dan rempeyek kepada setiap pegawai atau masyarakat yang berada di lingkungan Balai Kota.
Jajanan yang ia jual setiap hari mulai pukul 10.00 itu, dibawanya dengan dua toples plastik besar yang dibungkus plastik keresek hitam dari kediamannya di Bogor dengan menaiki kendaraaan kereta api.
Lelaki tersebut bernama Anwar Nauli Pardamean Harahap (46). Anwar bukanlah orang baru di Balai Kota. Ia merupakan mantan Pegawai Harian Lepas Biro Umum yakni sebagai Office Boy Balai Kota sejak era Gubernur Jakarta Sutiyoso hingga era Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Anwar menceritakan pemecatan dirinya lantaran dituduh menerima uang dari pegawai yang menyuruhnya. Ia dipecat beberapa bulan yang lalu ketika Djarot masih menjabat sebagai gubernur Jakarta.
"Waktu itu kita dipanggil pengawas (pengawas OB) ke lantai 6. Dibilang "Anwar lu nggak bisa kerja lagi disini, suratnya. Alasan memecat karena dibilang minta-minta. Padahal ada yang kasih, karena kan saya emang suka disuruh. Kan saya dikasih, bukan tukang minta-minta, saya dikasih katanya buat beli susu anak saya, ya saya dikasih ya terima aja," kata pria asal Tapanuli Selatan kepada Suara.com, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Tak berhenti disitu, Anwar yang kehilangan pekerjaannya menjadi OB di Balai Kota itu tetap mencari pekerjaan lain. Ia pun mencoba bekerja cara menjadi pesuruh di gedung DPRD Jakarta, yang tepatnya berada di belakang gedung Balai Kota.
"Setelah saya dipecat, saya nongkrong-nongkrong aja di DPRD, bantu-bantu angkat barang, sambil cari kerjaan," kata dia.
Berjualan Donat dan Peyek
Anwar pun mengatakan, dirinya akhirnya disarankan sang istri untuk berjualan. Dirinya pun memutuskan berjualan makanan dengan modal Rp 150.000. Donat ataupun peyek yang dijual dibeli dari teman istrinya.
Baca Juga: Lumban Gaol Bersaudara, Dua Wanita Pendiri Homecare24
Anwar menuturkan dirinya berjualan di Balai Kota lantaran telah mengenal para pegawai Balai Kota. Ia juga diperbolehkan berjualan dengan alasan harus sopan dan rapih.
"Saya jual disini karena sudah pada kenal. Yang penting sopan dan nggak boleh rese," ucap Anwar.
Adapun penghasilan berjualan donat kata Anwar sekitar Rp 250 ribu perhari jika habis. Namun jika donat dan peyek masih tersisa dirinya hanya mendapat Rp 130 ribu.
Anwar merasa tak malu berkeliling membawa toples besar berisi donat, peyek dan makanan kering yang dijualnya. Adapun harga peyek Rp 7 ribu dan harga donat sebesar Rp 10 ribu.
Menurutnya, berjualan merupakan kerja yang halal demi menghidupi anak istrinya.
"Demi anak saya, jadi saya jualan. Saya juga sudah coba kerja tapi belum dapat-dapat," tutur Anwar.
Berita Terkait
-
Dari Tugas Kuliah Jadi Bisnis Nyata, Begini Cara Es Jeruk Naik Kelas Jadi Minuman Premium
-
Kisah Inspiratif Wook Lee, Pemimpin Visioner di Balik Tokenisasi Global
-
Kisah Inspiratif Pak Menlu: Bangkit dari Kegagalan, Kini Jadi Raja Beton Banyuwangi
-
Dari Pungut Sisa Makanan Pejabat, Kini Terima Beasiswa Menteri: 7 Fakta Haru Samsul dan Aidil
-
Di Tengah Demo DPR, Kisah Denny dari Cakung Ini Bikin Hati Adem!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang