Suara.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa sektor industri merupakan salah satu sektor yang mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Ini disebabkan karena sektor industri memiliki peranan untuk mengatasi masalah pengangguran dan terciptanya ekonomi berbasis agroindustri yang bersifat padat karya.
"Tidak heran jika sektor industri mampu menjadi mesin penggerak utama (prime mover) perekonomian nasional, sekaligus tulang punggung ketahanan ekonomi nasional dengan berbasis sumber daya lokal yang memiliki struktur keterkaitan dan kedalaman yang kuat," kata Airlangga di Jakarta, Senin (11/12/2017).
Pertumbuhan ekonomi nasional sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan industri. Apabila dikorelasikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sejalan dengan pertumbuhan sektor industri manufaktur. Jika pertumbuhan industri melambat, maka berdampak terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya. Hal ini dapat dipahami karena sektor industri merpakan kontributor paling besar terhadap perekonomian.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2017 juga didorong oleh pertumbuhan sektor industri manufaktur. Dimana pada triwulan tersebut, pertumbuhan industri manufaktur non migas kembali tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Terdapat beberapa sub sektor industri yang menjadi pendorong utama diantaranya industri logam dasar, industri alat angkutan, industri makanan dan minuman, serta industri mesin dan perlengkapannya.
Kementerian Perindustrian menetapkan target pertumbuhan industri pengolahan non migas pada tahun 2018 sebesar 5,67 persen. Dimana angka tersebut lebih baik dari realisasi pertumbuhan pada tahun 2017 ini. Pertumbuhan industri pada tahun 2018 akan didorong oleh semua sub sektor industry terutama industri makanan, industri bahan kimia dan barang dari kimia; industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional; industri logam dasar, industri barang dari logam serta industri alat angkutan.
"Optimisme peningkatan pertumbuhan industri tersebut harus tentunya disertai dengan kerja bersama dengan menerapkan beberapa rencana aksi untuk mencapai target pertumbuhan industri dan pertumbuhan ekonomi yang semaki berkualitas," jelas Politisi Partai Golkar tersebut.
Adapun rencana aksi yang dapat dilakukan anatara lain:
1. Penyediaan Sumber Daya Alam (bahan baku) & Energi Untuk Pembangunan Industri Dalam Negeri
2. Peningkatan kemampuan teknologi industri untuk mendorong peningkatan mutu, efisiensi, dan produktifitas.
3. Memperluas Peran Sektor Keuangan Pada Pembiayaan Industri
4. Pemanfaatan Global Value Chain Oleh Industri Nasional.
5. Menerapkan NTM untuk produk yang berpotensi lebih efisien diciptakan di dalam negeri (subsitusi impor)
6. Perluasan pasar domestik dan ekspor produk-produk industri.
7. Dukungan Pemerintah Daerah Dalam Pembangunan Industri yang menjadi potensi daerah.
8. Mengetahui Dampak Pergeseran Pola Konsumsi Masyarakat terhadap Industri.
"Selanjutnya dalam mencapai target akselerasi pertumbuhan industri, Kementerian Perindustrian juga telah memiliki enam program prioritas yang saat ini tengah dijalankan," tuturnya.
Baca Juga: Kemenperin Laporkan Kinerja Sektor Industri Periode 2015-2017
Keenam program prioritas tersebut adalah:
1. Penguatan sumber daya manusia industri yang dengan target penciptaan satu juta sumber daya manusia tersertifikasi kompetensi pada 2019 melalui program Link and Match SMK.
2. Pendalam struktur industri lewat penguatan rantai nilai industri.
3. Pengembangan industri padat karya dan orientasi ekspor.
4. Pengembangan industri kecil dan menengah melalui platform digital.
5. Pengembangan industri berbasis sumber daya alam
6. Pengembangan wilayah industri.
Tag
Berita Terkait
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
RI jadi Kunci Industri Regional, Mulai Bisnis Kayu Hingga Perangkat Keras
-
Cikande Ditetapkan Sebagai Daerah Terpapar Radiasi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo