Suara.com - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings meningkatkan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjadi BBB/Outlook Stabil.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo membuktikan bawah kondisi perekonomian di Indonesia dalam kondisi yang baik dan stabil.
“Pencapaian ini juga merupakan cerminan dari keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan," kata Agus, Jumat (22/12/2017).
Menurut dia, level BBB merupakan level tertinggi peringkat rating yang pernah dicapai Indonesia sejak 1995. Oleh sebab itu, Agus meminta kepada semua pihak untuk turut menjaga kondisi perekonomian di Indonesia lebih baik lagi ke depannya.
"Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif,” ujarnya.
Fitch menyatakan terdapat 2 faktor yang menyebabkan Indonesia memiliki peningkatan rating ini.
Pertama, menguatnya sektor eksternal yang didukung oleh kebijakan makroekonomi yang secara konsisten diarahkan untuk menjaga stabilitas. Hal ini ditunjukkan oleh kebijakan nilai tukar yang lebih fleksibel, cadangan devisa yang meningkat tajam, kebijakan moneter yang mampu mengatasi gejolak aliran modal, kebijakan makroprudensial yang mampu mengendalikan utang luar negeri korporasi, pendalaman pasar keuangan yang mampu meningkatkan stabilitas pasar keuangan, serta penetapan asumsi anggaran Pemerintah yang kredibel.
Kedua, upaya sinergi Pemerintah dalam reformasi struktural yang mampu meningkatkan iklim investasi, hal ini tercermin dari meningkatnya peringkat Ease of Doing Business Indonesia. Hal ini juga mendorong penguatan sektor eksternal Indonesia seiring dengan meningkatnya Foreign Direct Investment yang diperkirakan dapat menutup defisit transaksi berjalan dalam beberapa tahun ke depan.
Lebih lanjut, Fitch mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat dan beban utang Pemerintah tetap rendah dibandingkan dengan negara peers.
Baca Juga: Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Akhir 2017 5,15 Persen
Berita Terkait
-
Bank Indonesia Tegaskan Bitcoin Tidak Dijamin dan Tak Diakui
-
Gubernur BI: Robert Pakpahan Sosok Tepat Jabat Dirjen Pajak
-
Hingga Triwulan III 2017, Aset Jasa Marga Tumbuh 28,5 Persen
-
Menkeu Waspadai Pilkada Serentak Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
-
Pertumbuhan Ekonomi 2017 ke 2018 Diprediksi Hanya Naik 0,2 Persen
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Eksplorasi 'Ladang Hijau' Irak Dibuka: Kesempatan Emas bagi Pertamina di Sektor Hulu Migas
-
BRI Peduli Hadir untuk Masyarakat Terdampak Bencana Sumatra, Salurkan Donasi di Lebih 40 Lokasi
-
Purbaya Siapkan Rp 60 T Tangani Banjir Sumatra, Diambil dari Anggaran Program-Rapat Tak Jelas
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
-
SMRA Terbitkan Obligasi 500 Miliar di Tengah Penurunan Laba Bersih
-
Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
-
UMP Jakarta 2026 Naik Berapa Persen? Analisis Lengkap Formula Baru hingga Kejutan Menaker
-
BBRI Gabung BUMI dan DEWA, Jadi Saham Idola Investor Sesi I IHSG Hari Ini
-
GGRP Resmi Jadi Emiten Modal Asing, Harga Sahamnya Meroket