Suara.com - Presiden Joko Widodo menyebutkan pemerintah ousat saat ini tengah fokus pada pembangunan infrastruktur, sehingga anggaran negara banyak digunakan untuk hal tersebut. Menurutnya, pembangunan infrastruktur penting sebagai modal atau fundamental negara untuk bersaing dengan negara lain.
Hal kedua yang akan menjadi fokus pemerintah, yaitu membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Jokowi mengatakan hal tersebut dalam acara Penyerahan Sertifikat Kompetensi Peserta Pemagangan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja, Jalan Guntur Raya, Kota Bekasi.
"Kita akan konsentrasi pada pembangunan yang kedua, yaitu pembangunan SDM. Karena kita tidak bisa terus bergantung lagi pada Sumber Daya Alam," kata Presiden di hadapan 3.000 peserta magang penerima sertifikat kompetensi kerja.
"Kunci kita akan ada di pembangunan SDM. Kalau SDM kita bisa kita upgrade melalui keterampilan yang baik, inilah modal kita untuk bersaing dengan negara lain. SDM kita punya kompetensi dengan negara lain hanya belum kita maksimalkan kompetensinya," katanya.
Presiden menjelaskan bahwa SDM adalah kekuatan dan kekayaan, sekaligus peluang kita untuk memenangkan kompetensi global. Apabila Indonesia bisa mengelola dengan baik potensi SDM-nya, kata Presiden maka tidak mungkin Indonesia menjadi pemenang atau kekuatan global.
"Pembangunan SDM akan kita lakukan secara besar-besaran. Memang memerlukan dana yang besar," tutur Presiden.
Pada tahun ini ada sebanyak 60.201 orang ikut uji kompetensi pemagangan mandiri. 5.635 orang diantaranya lulus uji kompetensi dan 566 orang tidak lulus.
Program pemagangan ini bagian dari vocational training atau pelatihan kerja yang dilaksanakan baik oleh Pemerintah, industri, maupun diselenggarakan kerjasama antara pemerintah dengan industri.
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakiri mengatakan program pemagangan mandiri berbeda dengan program pemagangan yang telah ada sebelumnya karena mengacu pada beberapa hal.
"Pemagangan ini sekarang sudah kita buat sistemnya yang dicirikan antara lain mengacu pada jabatan kerja, berdasarkan pada kebutuhan industri sehingga ada link and match," kata Menaker.
Hal lain yang menjadi acuan program pemagangan ini, yaitu silabus pemagangan mengacu pada standar kualifikasi tenaga kerja nasional Indonesia; komposisi pemagangan terdiri dari 25 persen teori yang sedang coba ditransformasikan melalui e-learning dan 75 persen praktek yang sepenuhnya dilakukan oleh industri; peserta mendapat sertifikat pemagangan dan mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat kompetensi sebagai bentuk pengakuan dari industri terkait kompetensi pemagang; perusahaan penyelenggara pemagangan harus mempunyai program atau kurikulum silabus, sarana dan prasarana, serta perencana, instruktur, dan pembimbing.
Presiden pun menargetkan pada 2019 nanti program pemagangan harus melibatkan peserta yang lebih banyak.
"Saya minta ke Pak Hanif (Menaker) pada 2019 nanti minimal 1,4 juta urusan ini (pemagangan) harus di kerjakan," katanya.
Bidang pelatihan yang berikan pada pemagangan ini seperti wirausaha, pelayanan kantor atau front office, marketing, dan sebagainya. Pada kesempatan ini, Presiden pun sempat berbincang dengan satu pemagang yang bergerak di bidang usaha budidaya perikanan dari mulai pembenihan, bernama Warman asal Subang. Dia pun mendapat modal usaha dari Presiden Rp10 juta.
"Kami berencana nanti akan membuat empat bak akuarium kemudian beli induk. Kemungkinan kami kerjasama dengan yang sudah jalan. Dengan pertemuan ini (penyerahan sertifikat) kami bertemu rekan-rekan dari Parung, Bogor," kata Warman menjelaskan rencana usahanya setelah selesai pemagangan dan mendapat sertifikat.
Tag
Berita Terkait
-
PLTS Terapung Kapasitas 92 MWp di Waduk Saguling Tengah Digarap PLN, Jadi Solusi Energi Bersih
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
Latar Belakang Yai Mim eks Dosen UIN Malang yang Viral, Ternyata Masih Keluarga Gus Iqdam
-
Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 28 September 2025: Hujan di Jabodetabek & Jabar, Jatim Berawan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?