Contohnya, bank menawarkan bunga fix sebesar 7,5% selama dua tahun. Artinya, bank menerapkan bunga sebesar 7,5% per tahun selama dua tahun di awal saja. Selebihnya mengikuti bunga pasar atau floating.
Ada pula bank yang melanjutkan dengan bunga cap. Seperti bank BCA menawarkan bunga fix dan cap selama enam tahun untuk kredit perumahan. Di tahun pertama hingga ketiga, BCA menawarkan bunga fix sebesar 7% effektif per tahun. Tawaran ini cukup populer di kalangan nasabah yang sedang mencari bunga kredit perumahan terbaik.
Sedangkan di tahun keempat hingga keenam ditawarkan bunga cap, yaitu bunga KPR maksimal yang di Cap pada angka 8,99% effektif per tahun di tahun keempat hingga tahun keenam. Di tahun ketujuh dan selanjutnya, cicilan bulanan di tahun ketujuh dan seterusnya akan mengikuti suku bunga yang berlaku.
Jika kondisi ekonomi Indonesia wajar-wajar saja, inflasi Indonesia dan global masih rendah, dan prospek ekonomi serta dunia cukup bagus, bunga fix dan cap ini tidak menguntungkan. Jadi pastikan dulu Anda membaca-baca prospek ekonomi dan inflasi Indonesia dari pengamat dan pemerintah yang Anda percayai. Jika prospek inflasi masih rendah, bunga fix dan cap tidak menguntungkan Anda.
5. Bunga Floating
Sedangankan suku bunga floating, artinya bunga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar. Perubahan cicilan akibat penyesuaian suku bunga biasanya terjadi setiap tiga bulan. Namun di bank tertentu yang terbilang agresif menyesuaikan suku bunga acuan (BI rate) dengan suku bunga kredit, bisa langsung disesuaikan setiap bulan.
Published by halomoney.co.id |
Berita Terkait
-
Mantap Hijrah, Ivan Gunawan Jual Barang Branded dan Tutup Semua Kartu Kredit: Udah Nggak Penting!
-
Pengajuan Kartu Kredit BRI Kini Bisa Lewat Website Resmi: Solusi Keuangan Solutif, Relevan, Adaptif
-
Home Credit Bidik Kenaikan Transaksi 20 Persen di PRJ
-
Solusi Cepat Dana Tunai dari Kartu Kredit BRI: Pakai Fitur LOA di Super App BRImo
-
BI Perpanjangan Keringanan Bayar Tagihan Kartu Kredit Hingga Akhir 2025
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya