Suara.com - Presiden Joko Widodo kembali meminta semua kepala daerah untuk tidak membuat peraturan daerah yang menghambat investasi. Sebab investor kesulitan masuk berinvestasi karena terlalu banyak aturan perizinan.
Bahkan, kata Jokowi, banyak perda yang dibuat berorientasi proyek.
"Saya titip kepada seluruh Gubernur, terutama ada Ketua DPRD, jangan buat perda lagi yang bikin ruwet. Apalagi, blak-blakan saja, perda yang orientasi proyek," kata Jokowi dalam rapat tentang percepatan kemudahan berusaha di Istana Negara, Selasa (23/1/2018).
Menurut Jokowi, ukuran keberhasilan legislatif dalam hal ini DPRD bukan banyak mengesahkan Perda. Namun yang penting adalah kualitas perda yang sangat besar dampak kebaikannya untuk masyarakat meski hanya sedikit.
"Kalau sudah keluarkan perda banyak itu sudah prestasi? Buat saya nggak," ujar dia.
Oleh sebab itu, Jokowi meminta kepada semua kepala daerah untuk mengkaji ulang perda-perda yang ada. Jika ada perda yang mempersulit investasi, dia minta untuk dihapus.
"Tolong dilihat, terutama yang terkait kemudahan berusaha. Kalau memang itu nggak mempercepat, kalau bisa dihilangkan, kalau nggak direvisi," kata dia.
Hal yang sama juga disampaikan Jokowi kepada para Menteri Kabinet Kerja. Dia mengimbau kepada semua jajarannya agar tidak terlalu banyak membuat peraturan Menteri atau Undang-undang.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan sampai saat ini pemerintah sudah menghapus 3.143 perda. Namun bagi Jokowi jumlah itu masih kurang.
Baca Juga: Soal Rangkap Jabatan, Fadli Sebut Jokowi Jilat Ludah Sendiri
"Kan saya sudah (hapus) 3.143 perda, masih kurang itu. Tapi tahu tahu sudah di cut MK. Maka inisiatifnya harus muncul daari daerah," kata Tjahjo di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Berita Terkait
-
Instruksi Mendagri Tito Kepada Kepala Daerah: Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
Sultan Dorong Sinergi Kepala Daerah dan Menkeu Atasi Isu TKD Mengendap di Bank
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025