Suara.com - Siapa yang tidak suka belanja barang-barang bagus? Kalau bisa, semua barang yang dimiliki bagus dan dari merek ternama. Namun, apa daya karena harga barang-barang tersebut terbilang mahal, terkadang keinginan untuk memilikinya kandas.
Antusiasme masyarakat untuk memiliki barang-barang bagus atau dari merek ternama cukup tinggi. Inilah yang dimanfaatkan sebagian orang sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan. Antusiasme tersebut dijadikan sebagai modal untuk menciptakan barang-barang palsu.
Agar Anda tidak tertipu, inilah tanda-tanda kalau barang yang dijual palsu.
Harga Barang yang Sangat Murah
Barang asli dan palsu tentu memiliki harga yang berbeda. Harga barang asli cenderung lebih mahal. Apabila Anda menemukan barang-barang bermerek dengan harga yang murah, dapat dipastikan kalau barang tersebut adalah palsu.
Apalagi jika harga yang ditawarkan sangat jauh berbeda dengan harga aslinya.
Sebelum membeli barang, pastikan Anda mengetahui rata-rata harga yang dikenakan pada barang tersebut. Apakah di atas Rp1 juta atau malah lebih. Pengetahuan tentang harga sangat dibutuhkan agar Anda tidak terjebak pada pembelian barang-barang palsu.
Memerhatikan Desain Secara Teliti
Tingkat kemiripan barang asli dan barang palsu sangat sulit dibedakan. Tidak hanya sama dari luar saja, tetapi juga sama dari dalam.
Bahkan, nomor seri dari barang palsu bisa sama dengan barang asli. Karena itu, Anda perlu memerhatikan produk secara teliti sebelum memutuskan untuk membelinya. Ketahui bahan dasar pembuatan barang tersebut agar Anda bisa membedakan mana produk asli dan mana produk palsu.
Kotak Pembungkus
Produk asli biasanya dibungkus dengan menggunakan kotak yang sama dengan merek yang bersangkutan. Apabila tidak ada kesesuaian antara merek dan kotaknya, dapat dipastikan kalau produk tersebut adalah produk palsu.
Akan tetapi, para penjual pada era sekarang sudah sangat pintar. Mereka sengaja menyamakan kotak pembungkus dengan merek yang bersangkutan agar pembeli yakin kalau barang tersebut adalah barang asli. Oleh sebab itu, Anda perlu berhati-hati ya agar tidak terjebak kasus penipuan seperti ini.
Tidak Memiliki Label 100% Asli
Setiap produk asli biasanya akan dilabeli tanda “100% authentic” di mana produk yang dijual asli. Apabila Anda menemukan produk sejenis tanpa label keaslian, dapat disimpulkan kalau produk tersebut palsu. Anda bisa mengecek keaslian produk dari spesifikasi produk yang ada pada halaman website.
Asli atau tidaknya produk juga ditentukan dengan garansi pengembalian produk. Online shop yang memberikan jaminan pengembalian produk dapat dipastikan menjual produk yang asli. Kalau tidak, mana mungkin online shop tersebut berani menjamin karena jaminan ini malah membuat si penjual merugi.
Tidak Memiliki Security Checkout
Setiap transaksi yang dilakukan biasanya akan disertai dengan notifikasi keamanan saat proses checkout. Bisa berupa kode autentifikasi, captcha, pengetikan ulang kata sandi, atau jaminan otorisasi saat proses transaksi.
Online shop yang memiliki otorisasi keamanan biasanya memiliki tanda atau simbol pada saat proses checkout. Apabila Anda tidak menemukan simbol tersebut, dapat dipastikan kalau online shop yang Anda kunjungi menjual barang palsu.
Dipasarkan di Pinggir Jalan
Produk asli biasanya dijual pedagang yang punya toko sendiri bukan malah di pinggir jalan. Apabila Anda menemukan produk terkenal dijual di pinggir jalan, dapat dipastikan kalau produk tersebut palsu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
Terkini
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN
-
Industri Pulp & Kertas RI Tembus Ekspor USD 8 Miliar, Kemenperin Bilang Begini
-
OJK Gandeng KSEI Permudah Izin Reksadana, Apa Untungnya?
-
Dari Ibu Rumah Tangga Biasa, Peni Sulap Dusun Terpencil Jadi Pusat Keuangan Berkat AgenBRILink
-
98 Persen Jaringan BSI Agen di Aceh Pulih dan Kembali Beroperasi Layani Masyarakat
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam