Suara.com - Dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan tahun 2018 di Istana Negara, Jakarta, kemarin, Rabu (31/1/2018), Presiden menyinggung kembali soal kecepatan waktu bongkar muat di pelabuhan. Menurutnya, selama ini pemerintah masih kurang mendalami persoalan rantai produksi.
Menurutnya saat ini sangat banyak dan sudah umum apabila sejumlah industri menjalankan rantai produksi secara regional dan bahkan internasional.
"Hal-hal seperti ini harus kita mengerti sehingga kita tahu regulasi apa yang kita perlukan untuk mendukung rantai produksi yang kita miliki," sambungnya.
Banyak perusahaan internasional maupun domestik yang dalam operasinya mengandalkan komponen dan bahan baku impor. Menjadi sebuah persoalan tersendiri apabila bahan baku tersebut terlalu lama diproses di pelabuhan.
"Persoalannya adalah kalau bahan baku impor tersebut datangnya terlambat, keluar dari pelabuhan terlambat, sehingga barang yang besar itu tidak bisa dirakit menjadi sebuah barang. Hal-hal seperti ini harus kita sadari," ucapnya.
Kepala Negara kemudian kembali meminta jajarannya untuk melihat kembali pentingnya perbaikan prosedur ekspor dan impor. Sebab, persoalan mengenai prosedur ekspor dan impor ini juga merupakan bagian dari parameter penilaian kemudahan berusaha.
"Kalau kita lihat di ease of doing business, satu dari sepuluh komponen itu ada di sini, ekspor dan impor. Betapa mereka melihat bahwa itu sangat penting dan kita tidak melihat itu secara detail," ujarnya.
Lebih lanjut, proses bea cukai dan prosedur ekspor dan impor yang cepat dan efisien harus dimiliki Indonesia. Kelancaran proses tersebut pada akhirnya akan turut memperlancar kegiatan industri di negara kita.
"Agar apa? Agar harga kompetitif, industrinya juga kompetitif. Kalau komponen itu macet di pelabuhan berminggu-minggu sampai berbulan-bulan produksinya menjadi tidak lancar dan konsisten. Banyak kejadian seperti ini yang tidak dilihat oleh kementerian," tuturnya.
Baca Juga: Jokowi Kecewa Ekspor Indonesia Kalah dari Tiga Negara ASEAN
Terkait hal tersebut, ia yakin bahwa sebenarnya Indonesia mampu untuk mewujudkan itu. Hanya saja itu semua tergantung kemauan dan kerja keras pihak-pihak terkait untuk melakukan perubahan di sektor tersebut.
"Di Singapura proses bea cukai dan proses impor-ekspor tidak lebih dari 5 jam. Kita bisa? Bisa kalau mau. Bisa kalau niat. Ngapain mereka bisa kita tidak bisa. Mereka lebih pintar dari kita? Tidak! Kita juga pintar-pintar. Tapi kita memang tidak pernah melakukan perubahan di tempat-tempat seperti ini," ujarnya.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
Berita Terkait
-
Bukti Ketangguhan Pangan Nasional: Ekspor Pertanian Januari-Agustus 2025 Melonjak 38,25 Persen
-
Kemendag Terus Ajak Pelaku Usaha Ikut Pameran dalam Trade Expo Indonesia 2025
-
Terpopuler: Swasta Ogah Beli BBM Pertamina, Bioetanol Jadi Momok
-
7 Fakta Impor BBM: Pertamina Terlanjur Borong Minyak, Swasta Ogah Ambil
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura, DPR Minta Kemendag dan Kemenperin Batasi Ekspor Emas
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta