Suara.com - Menanggapi pemberitaan yang menyebutkan bahwa stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, mengalami kondisi kritis, salah satu pedagang besar di PIBC Billy memastikan bahwa stok beras di PIBC masih dalam kondisi aman.
Billy mengatakan bahwa saat ini para pedagang di PIBC terus menerima pasokan beras dari berbagai wilayah yang sedang melangsungkan panen, di antaranya Demak, Jawa Tengah. Berdasarkan data yang dirilis foodstation.co.id, stok beras pada Minggu (4/2/2018), kemarin, meningkat 1,302 ton sehingga stok berada pada kondisi aman di kisaran 24 ribu ton.
"Siapa bilang stok beras kita kritis. Sekarang ini stok beras aman, dan sangat-sangatw aman," ujar Billy.
Ketersediaan stok beras yang mencukupi juga tercermin dari pergerakan harga di PIBC. Sejak Januari 2018, berbagai wilayah sudah memasuki masa panen raya. Akibatnya, pada akhir bulan Januari, harga beras PIBC sudah mulai turun.
Jika pada tanggal 26 Januari 2018 harga beras medium (IR 64 III) sempat menyentuh Rp 8.900, memasuki awal februari, harga beras sudah turun ke kisaran Rp8.500.
Penurunan harga beras medium juga diikuti penurunan harga beras kategori premium. Untuk beras IR 64 II, harga yang sempat menyentuh Rp12,075 turun menjadi Rp11.450, beras IR 64 I dari Rp12.650 menjadi Rp 12.050, serta beras IR-42 dari Rp12.600 menjadi Rp12.350.
Dengan situasi berbagai wilayah panen raya, pedagang PIBC pun melakukan cuci gudang. Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi menyebutkan para pedagang mengeluarkan beras stok lama dan kemudian mengisi dengan beras baru hasil panen raya.
“Pedagang melepas barang dagangannya dengan harapan akan mengisi beras baru. situasi ini kurang lebih berlangsung seminggu lagi. Beras dari panen raya sudah masuk ke pasar,” kata Arief.
Saat ini, di berbagai sentra produksi padi sedang berlangsung panen. Untuk wilayah Jawa Barat, panen raya pada Februari 2018 diperkirakan mencapai 230 ribu hektar terdiri dari Sukabumi 37 ribu hektar, Cianjur 31 ribu hektar, Garut 21 ribu hektar, Indramayu 16 ribu hektar, Subang 15 ribu hektar dan beberapa kabupaten lainnya.
Jawa Tengah juga sudah memasuki musim panen raya. Pada Februari ini, total luas panen mencapai 328 ribu hektar, terdiri dari Demak 35 ribu hektar, Blora 35 ribu hektar, Grobogan 32 ribu hektar, Sragen 30 ribu hektar, Pati 25 ribu hektar dan Kebumen 22 ribu hektar. Sementara Jawa Timur panen padi untuk Februari ini seluas 239 ribu hektar, berlangsung di Ngawi, Bojonegoro, Lamongan dan lainnya.
Berdasarkan pemantauan di berbagai sentra produksi, kondisi panen raya berdampak terhadap penurunan harga gabah di tingkat petani. Di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, harga gabah terpantau turun di kisaran Rp600 – Rp800 per kilogram.
Sementara di Sumatera Selatan, harga gabah petani bahkan turun hingga Rp1.000 per kilogram.
Penurunan harga gabah ini diharapkan dapat diantisipasi oleh Bulog. Ketua DPD Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras DKI Jakarta Nellys Sukidi mengharapkan Bulog dapat menyerap gabah petani secara maksimal.
“Pada panen raya ini, Bulog dapat maksimal menyerap beras petani, setidaknya 60-70 persen dari target serap setahun,” kata Nellys.
Pemerintah melalui Kementan siap memberikan dukungan penuh terhadap operasi serapan gabah. Dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Operasi Serapan Gabah Petani, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengharapkan operasi sergab dapat menjaga stabilitas harga gabah dan beras petani dan sekaligus pemenuhan cadangan pangan pemerintah.
Tag
Berita Terkait
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Periksa Eks Kabiro Umum Kementan, KPK Dalami Soal Rekanan Pengadaan Asam Formiat
-
KPK Tetapkan ASN Kementan sebagai Tersangka Kasus Korupsi Pengolahan Karet
-
KPK Dalami Penganggaran dan Pengadaan Asam Formiat dalam Kasus Korupsi Pengolahan Karet Kementan
-
Prabowo: Mentan Amran Sulaiman Capai Target Swasembada dalam 1 Tahun
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini