Suara.com - Penerimaan pariwisata dan kedatangan pengunjung ke Singapura di tahun 2017 mencapai rekor tertinggi untuk kedua kalinya dalam dua tahun. Penerimaan pariwisata meningkat sebesar 3,9 persen menjadi 26,8 miliar dolar Singapura1.
"Capaian ini terutama karena pertumbuhan jumlah pengunjung dari 10 pasar2 sumber wisatawan utama dan jumlah kedatangan pengunjung ke Singapura yang semakin meningkat dari pasar-pasar yang memiliki daya beli tinggi seperti China, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Inggris," kata Chief Executive Singapore Tourism Board (STB), Lionel Yeo dalam keterangan tertulis, Rabu (14/2/2018).
Kedatangan pengunjung meningkat 6,2 persen menjadi 17,4 juta. Adapun 13 pasar sumber wisatawan yang berada dalam urutan 15 besar juga menunjukkan pertumbuhan. Lionel mengatakan STB sangat senang untuk mengumuman kinerja pariwisata yang mencetak rekor selama dua tahun berturut-turut.
"Upaya bersama dari STB dan mitra industri kami membuahkan hasil yang kuat dalam konteks pemulihan ekonomi global yang lebih baik dari perkiraan, pertumbuhan industri perjalanan Asia Pasifik yang berkesinambungan serta meningkatnya konektivitas penerbangan dan pelayaran ke Singapura," jelasnya.
Bersama dengan beberapa inisiatif yang signifikan untuk mendukung inovasi dan daya saing industri, STB membuat kemajuan yang sangat baik di tahun 2017 sesuai visi perusahaan tentang pertumbuhan pariwisata yang berkualitas.
Berdasarkan Penerimaan Pariwisata (Year-to-Date Q3 2017) Dari Januari hingga September 2017, penerimaan pariwisata tumbuh kuat di sebagian besar pasar sumber wisatawan ke Singapura yang masuk dalam 10 pasar utama. China (+10%), Amerika Serikat (+22%) dan Inggris (+24%) mencatat pertumbuhan tahun ke tahun (YoY) tertinggi dalam penerimaan pariwisata Singapura. China juga menduduki peringkat tertinggi selama tiga tahun berturut-turut yang diikuti oleh Indonesia.
Berdasarkan Kedatangan Pengunjung Internasional (2017), 13 dari 15 pasar sumber wisatawan utama ke Singapura mencatat pertumbuhan pada tahun 2017. Tujuh di antaranya adalah China, India, Vietnam, Filipina, Amerika Serikat, Inggris dan Jerman – juga mencapai rekor kedatangan pengunjung.
"Tiga pasar terbesar untuk kedatangan pengunjung adalah China, Indonesia, dan India," tuturnya.
Secara khusus, India (+16%) mengalami tingkat pertumbuhan tertinggi, dan bersama China (+13%), menyumbang sebagian besar pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara. Pasar lainnya yang disoroti untuk tahun ini adalah Vietnam (+13%), yang masuk dalam 10 pasar terbaik untuk pertama kalinya.
Kinerja Indonesia
Kedatangan pengunjung dari Indonesia tumbuh sebesar 2 persen menjadi 2.954.000 di tahun 2017. Pertumbuhan ini sejalan dengan sentimen positif perjalanan keluar (outbound travel) dari Indonesia secara keseluruhan. Bulan Desember 2017 mencatat kedatangan pengunjung dari Indonesia yang tertinggi dalam sebulan yang mencapai 330.081 pengunjung.
“Memanfaatkan potensi pertumbuhan di kota-kota di luar Jakarta termasuk Surabaya akan tetap menjadi salah satu fokus utama kami di tahun 2018. Kantor Regional kami yang telah baru dibuka di Surabaya akan memungkinkan kami untuk memperkuat upaya pemasaran kami di Pulau Jawa bagian timur, Bali dan Sulawesi,” kata Mohamed Firhan Abdul Salam, Area Director Indonesia (Surabaya) dalam kesempatan yang sama.
Pelayaran (cruising) dari Singapura meningkat di tahun 2017 dengan lebih banyak ship call yang mencapai 421, dan 16 diantaranya adalah maiden call (pertama kali berlayar dari Singapura). Tren berlayar dari Singapura di antara orang-orang Indonesia dan pasar sumber wisatawan utama lainnya akan berlanjut sampai tahun 2018.
Berdasarkan hal inilah, sebuah skema Cruise Development Fund yang baru diluncurkan untuk mendorong pemasaran paket pelayaran dan mendorong wisatawan untuk singgah di Singapura sebelum dan sesudah berlayar.
Perjalanan grup untuk Meeting dan Incentive (M&I) yang dilakukan oleh perusahaan - perusahaan Indonesia ke Singapura mengalami pertumbuhan yang signifikan di tahun 2017.
Berita Terkait
-
Detik-Detik Ariana Grande Diserang Penggemar saat Promo Film Wicked di Singapura
-
Kolaborasi Kunci Sukses: Bagaimana 'Co-Branding 5.0' Mendorong Kebangkitan Sektor Pariwisata RI
-
Maladewa Ubah Model Pariwisata Jadi Integrated Development Berbasis Keberlanjutan
-
Arab Saudi Catat Lonjakan Wisatawan, Target 150 Juta Turis 2030 Dicanangkan
-
94 Juta Turis, 126 Miliar Euro: Spanyol Buktikan Pariwisata Bisa Jadi Mesin Transformasi Ekonomi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Harga Perak Mulai 'Dingin' Setelah Penguatan Berturut-turut
-
Perbaikan Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi Diperpanjang Sepekan, Cek Rutenya
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia