Suara.com - Penanggung jawab proyek jalan tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu atau Becakayu, PT. Waskita Karya Tbk dan Perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan konferensi pers. Keduanya memberikan penjelasan terkait robohnya tiang pancang proyek Becak Kayu di Jalan DI. Pandjaitan, Jakarta Timur sekitar pukul 03.40 WIB.
Pihaknya meminta maaf atas kejadian sampai memakan 7 korban luka - luka atas kejadian tersebut.
"Kami sampaikan minta maaf atas nama waskita dan tim proyek. Khususnya kepada keluarga korban kami mintakan permohonan maaf yang sebesar besarnya,"kata Dono parwoto Kepala divisi III PT. Waskita Karya, di proyek pekerjaan Becak Kayu, di Jalan Kalimalang, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2018).
Dono menegaskan hasil olah Tempat Kejadian Perkara bukan alat berat girder yang roboh, yang informasi sebelumnya ramai diberitakan.
"Informasi yang sebelumnya ada girder roboh, itu tak betul, tapi adalah proses pengecoran pier head form work merosot ke bawah dan ada tujuh orang pekerjaa lagi pengecoran dan langsung dievakuasi Rumah Sakit Kristen Indonesia," ujar Dono.
Dono menambahkan untuk lokasi kejadian sudah ditangani oleh Tim Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, untuk dilakukan tindak lanjut.
"Untuk lokasi kejadian kami bersama petugas sedang investigasi lebih lanjut. Temasuk saya sebagai kontraktor juga menunggu dan menanti pemilik proyek dan perintah PUPR," ujar Dono.
Dono menyebut pihaknya PT. Waskita Karya, siap bila Kemen PUPR memanggil para kontraktor untuk melakukan evaluasi atas kejadian. Adapun sekaligus pemberhentian proyek jalan layang tersebut.
"Kami dengan adanya informasi PUPR itu siap, menyampaikan demikian agar di evaluasi semua kondisi yang sedang berjalan. Prinsipnya kami nggak inginkan hal itu terjadi. Jadi dengan adanya moratorium itu diteliti kembali. Mulai metode kerja dan lain lain," ujar Dono.
Tag
Berita Terkait
-
Public Expose Waskita Karya: Perkuat Kontribusi dalam Pembangunan Bangsa, NKB Mencapai Rp5,6 Triliun
-
LMS 2025: Infrastruktur Bendungan dan Pengadaan Pangan Jadi Dua Sisi Mata Uang Tak Terpisahkan
-
Waskita Karya Jual Saham Anak Usaha di Sektor Energi Senilai Rp179 Miliar
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo