Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sudah memberikan penugasan secara resmi kepada PT Pertamina (Persero) untuk mengelola 8 blok terminasi. Keputusan tersebut secara langsung sudah ditanda tangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Herman Khaeron mendukung keputusan pemerintah tersebut. Sebab negara harus memberikan kesempatan lebih luas kepada Pertamina.
“Kalau 8 blok ini dikelola Pertamina bisa lebih untung, kenapa tidak? Kami berharap, pemerintah bisa objektif dalam memberikan kesempatan itu kepada Pertamina,” kata Herman dalam diskusi di Jakarta, Senin (26/2/2018).
Pertamina pun sudah menyatakan kesiapannya kepada DPR untuk mengelola ke 8 blok terminasi ini. Kesiapan tersebut diutarakan melalui surat kepada DPR beberapa waktu lalu.
“Di komisi VII sudah tanya apa Pertamina mampu? Jawabannya mampu dan 8 blok sudah di hitung dan akan diambil alih Pertamina Hulu Energi (PHE). Suratnya sudah di Komisi VII, Jadi nanti yang jadi beban catatan development ini jangan dibebankan pada blok yang definitif," ujarnya.
Herman berharap pemerintah tidak perlu ragu dengan kemampuan Pertamina dalam mengelola blok migas. Pasalnya, anak-anak bangsa sejatinya mampu melakukan yang terbaik.
Pertamina terbukti mampu mengelola blok-blok migas dan meningkatkan produksi. Selain itu secara teknologi Pertamina juga sudah mumpuni bahkan sudah mulai melakukan ekspansi ke luar negeri.
Saat ini pemerintah hanya tinggal menunggu Pertamina untuk mengajukan proposal Term and Condition (T&C) kepada pemerintah. Selama menunggu T&C dari Pertamina hingga penadatanganan, KKKS existing masih mengelola blok yang habis kontrak.
Baca Juga: Diam-diam Pertamina Naikkan Harga BBM Khusus Rp300 Per Liter
Berita Terkait
-
Arcandra Optimis Separuh Wilayah Kerja Migas 2018 akan Laku
-
Arcandra Sebut Akses Informasi Wilayah Kerja Migas Dibuka Luas
-
Kementerian ESDM Tawarkan 26 Wilayah Kerja Migas di Tahun 2018
-
Jokowi Diminta Tegas Soal Komposisi Pemilikan Saham Blok Mahakam
-
Akuisisi Blok Mahakam, Pertamina Diharapkan Jadi Terbesar di Asia
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
BTN Spin-off Unit Usaha Syariah, Diserahkan ke Bank Syariah Nasional
-
Bullion Connect 2025: Forum Pemerintah Dorong Penguatan Ekosistem Bulion Nasional
-
Medical Advisory Board, Langkah AdMedika Dalam Perkuat Tata Kelola Medis
-
Ajang Anugerah Media Humas - Komdigi 2025: Telkom Raih Dua Penghargaan Terbaik
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.322.000 per Gram
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Rupiah Kian Tertekan, Dibuka Melemah ke Rp16.754 per Dolar AS
-
IHSG Terus Meroket, Betah Naik di Level 8.400
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun