Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla hari ini membuka Jakarta Food Security Summit 4 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan. Acara yang diselenggarakan pada 8-9 Maret 2018 ini mengambil tema "Pemerataan Ekonomi Sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan Melalui Kebijakan dan Kemitraan".
Dalam sambutannya, JK menyebut, saat ini masalah ketahanan bukan hanya dirasakan oleh Indonesia, namun merupakan masalah dunia. Namun, hal ini bisa diatasi jika menyelesaikannya dengan teknologi yang maju.
“Pertanian terlalu banyak tantangannya secara umum. Pertumbuhan penduduk yang meningkat yang akibatnya kebutuhan pangan terus naik setidaknya 3 persen per tahun. Kita harus siap meningkatkan produksi,” kata JK, Kamis (8/3/2018).
Menurut JK, pangan menjadi sangat penting lantaran pertambahan penduduk dunia yang sangat tinggi. Dalam 30 tahun mendatang JK memperkirakan penduduk dunia akan mencapai 9 miliar orang.
"Tepat pada Hari perayaan Kemerdekaan Indonesia yang ke-100 tahun pada 2045. Penduduk Indonesia diprediksi akan mencapai angka 330 juta pada periode tersebut. Artinya, kebutuhan pangan dibutuhkan terus menerus naik kira-kira 3 persen per tahun," katanya.
Selain itu, JK juga mengingatkan kendala dari kondisi cuaca. Jika curah hujan tinggi ataupun suhu yang terlalu panas tentu tidak baik bagi pertanian dan perkebunan.
Melihat kondisi tersebut, JK berharap pemerintah dan pengusaha bisa saling kolaborask untuk menerapkan teknologi yang maju dalam mengatasi tantangan pangan.
“Kalau di negara lain dengan teknologi mereka yang dimiliki, mereka bisa menghasilkan 8 ton padi per hektare, sedangkan kita 5,5 ton padi. Tentu kita bisa sama 8 ton asalkan teknologinya sama,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
Catatan Setahun Prabowo-Gibran di Bidang Pangan
-
Kinerja Mentan Amran Terbaik Nomor 2 Berdasarkan Survei SPIN, Swasembada Pangan di Depan Mata
-
Kementan Pastikan Perkuat Tata Kelola Pupuk 2026: Sudah Dimulai Dari Aspek Perencanaan
-
Prabowo Didesak Bagi Tanah 2 Hektare per Petani, Swasembada Pangan Tak Cukup dengan Food Estate
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Pengusaha Ungkap Plus Minus Larangan Impor Baju Bekas Menkeu Purbaya
-
Telkomsat - Kemenkes Kerja Sama Mendorong Pemerataan dan Digitalisasi Layanan Kesehatan Berbasis AI
-
Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga
-
Menkeu Purbaya Tegas Sikat Impor Ilegal di Pelabuhan: Saya Nggak Akan ke Pasar
-
Emiten INET Sebentar Lagi Jadi Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Outsourcing PADA
-
Dari Jalan Cepat hingga Fashion Show, Begini Cara Seru Peserta BPJS Jaga Kesehatan
-
Sektor Produksi Jadi Penopang, BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun hingga September 2025
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM