Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan program pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia, baru akan dimasukkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun 2019.
Hal ini dikatakan Puan setelah mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (15/3/2018).
"Karena memang fokus dari presiden setelah satu periode ini, kita fokus pada infrastruktur, tentu saja untuk memanfaatkan dan memaksimalkan infrastruktur tersebut, bukan hanya yg sudah dibangun, atau akan dibangun, atau akan selesai yg akan datang nantinya dibutuhkan SDM untuk mengoperasikannya secara maksimal," kata Puan.
Puan menjelaskan, fokus pembangunan SDM akan diberlakukan di periode Jokowi yang akan datang. Sebab, program tersebut baru akan dimasukkan ke dalam RKP 2019.
"Yang penting itu menyiapkan industri naisonal. Kemudian bagaimana menyiapkan SDM untuk industri nasional tetsebut. Lalu juga bagaimana melindugi pasar domestik. Keempat bagaimana kita melindungi aset-aset nasional. Tentu saja itu ada SDM-nya," ujar dia.
Saat memberikan pengantar di ratas, Jokowi meminta rumusan kebijakan untuk meningkatkan SDM Indonesia rampung akhir Maret 2018.
Terkait hal itu, Puan mengatakan rumusan yang diminta Jokowi agar selesai akhir bulan ini belum final, atau masih berupa draf.
"Rumusan itu masih berupa draf untuk kemudian dimatangkan dan dikaji. Atau saya menyebutkan diperkuat dengan sinergi kementerian/lembaga," kata dia.
Lebih jauh, peningkatan SDM Indonesia melibatkan semua kementerian. Saat rapat, Puan menyebut salah satu skema penerapan sudah ketemu.
Saat disinggung soal pembangunan SDM akan dibawa Jokowi ke Pilpres 2019, untuk memikat suara masyarakat, Puan mengaku belum tahu.
Tetapi, Puan mengatakan visi dan misi Jokowi di Pilpres 2019 akan bersinergi dengan perode pertama.
"Ya harapannya insya allah periode kedua Pak Jokowi lagi (presidennya). Jadi berkesinambungan. Ya semuanya kami jual (di Pilpres), keberhasilan pemerintah," kata politikus PDI Perjuangan tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Pandu Sjahrir Pede Investasi 2026 Moncer: Indonesia Pindah Haluan dari SDA ke Otak Manusia!
-
CBDK Guyur Rp3 Miliar untuk Latih Talenta Lokal di Sektor Bisnis dan Teknologi
-
Studi: Kesiapan SDM dan Lingkungan Jadi Kunci Sukses Transformasi Digital
-
Konferensi HR Tahunan DataOn ke-15: Memberdayakan SDM di Era Digital yang Semakin Kompleks
-
Pemerintah Bakal Luncurkan Dana Riset Jumbo Demi Perbaiki Kualitas SDM
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi