Suara.com - Wakil Ketua DPR Fraksi PKS, Fahri Hamzah tak menyalahkan pernyataan dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bahwa Indonesia diprediksi bubar di tahun 2030. Prabowo mengutip analis dari luar negeri, kemudian dsampaikan di dalam sebuah pidatonya.
Menurut Fahri, pernyataan adalah bentuk peringatan agar pemerintah waspada terhadap situasi politik dan bisa jadi, Indonesia saat ini tengah diganggu, baik dari dalam maupun dari luar, yang menginginkan supaya Indonesia tidak maju.
"Kita ini terjebak isu 90 tahun yang belum selesai, ini masih dibesar-besarkan. Masih bikin kampanye saya Pancasila, saya Indonesia seolah-olah Indonesia nggak stabil," kata Fahri di DPR, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Selain itu, persoalan lain yang kini tengah melanda Indonesia adalah jarak ketimpangan sosial antara si kaya dan si miskin, semakin lebar. Mestinya, semua itu menjadi titik fokus pemerintah.
"Adu domba dalam politik, kemudian tergerusnya kesejahteraan rakyat, konsentrasi penguasaan sumber daya kapital atau faktor produksi oleh segelintir orang," ujar Fahri.
Fahri juga menyoroti masalah yang sempat dikritisi oleh Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, yakni persoalan kepemilikan tanah yang dimonopoli segelintir orang.
"Gini koefisian kepemilikan tanah 0.8, artinya satu orang menguasai 80 persentase tanah di Indonesia. Ada yang menguasai 4 juta hektar," ujar Fahri.
Tak hanya itu, masalah hutang luar negeri juga menjadi sorotan kader PKS yang tengah berseteru dengan Presiden PKS Sohibul Iman.
"Sekarang kita memuji-muji utang, seolah utang itu baik. Utang itu jelek, apalagi kalau yang berutang itu negara, terus yang menanggung negara. Jadi utang itu jelek," tutur Fahri.
Badan Usama Milik Negara (BUMN) yang amat diharapkan mampu untuk menopang ekonomi negara, ternyata juga dikabarkan memiliki pinjaman hutang.
"Utang BUMN itu bahayanya bisa menyebabkan delusi saja dan konversi kepemilikan dari kepemilikan Indonesia menjadi kepemilikan asing. Dan yang bahaya, tempat berutangnya adalah negara yang menganut kapitalisme negara," ujar Fahri.
Situasi yang dijelaskan di atas itu, bisa saja menciptakan kerawanan yang menjadikan bangsa terancam.
"Nah warning kewaspadaan dari pak Prabowo ini harus dicatat dan dijawab dengan yakin dan mantap. Kalau tidak yakin dan tidak mantap malah gusar, jangan-jangan pemerintah sedang tidak sanggup menjalankan pemantapan dari situasi nasional kita. Soal ideologi, politik, ekonomi, kesejahteraan rakyat, yang hari ini makin tampak lemah," kata Fahri.
Berita Terkait
-
BUMN Mulai Adopsi Open Source untuk Ekspansi Bisnis
-
Erick Siap Jalankan Putusan MK yang Larang Wamen Jadi Pejabat BUMN
-
Siap-siap! Sinyal Perombakan Komisaris BUMN yang Rangkap Jabatan Bakal Dilakukan
-
Danantara Bakal Patuhi Putusan MK, Bakal Ada Perombakan Komisaris BUMN?
-
Brantas Abipraya Berikan Kontribusi Positif, Bangun Hunian Dukung Program 3 Juta Rumah
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada